NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah turun lebih dari tiga persen pada Rabu (30/12/2015) waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah persediaan AS meningkat dan tanda-tanda Arab Saudi akan terus menambah kelebihan pasokan global.
Data Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan, persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, produsen minyak terbesar di dunia, naik 2,6 juta barrel pada pekan lalu.
Stok mencapai rekor tertinggi di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, untuk minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI). Bensin dan minyak pemanas juga membukukan penambahan stok lebih besar dari perkiraan.
"Dalam semua tahun saya telah melakukan hal ini, saya belum pernah melihat penambahan stok pada minggu terakhir bulan Desember," kata Tariq Zahir, pedagang minyak mentah berjangka di Tyche Capital Advisors di Long Island, New York.
WTI mengakhiri sesi dengan turun 1,27 dollar AS atau 3,4 persen menjadi 36,60 dollar AS per barrel.
Sementara di London, minyak mentah Brent, ditutup turun 1,33 dollar AS atau 3,5 persen menjadi 36,46 dollar AS per barrel. Brent sempat melorot ke 36,35 dollar AS, kurang dari 40 sen dari posisi terendah 11 tahun pada pekan lalu.
Harga minyak mentah telah jatuh dua pertiga sejak pertengahan 2014 karena melonjaknya produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan Amerika Serikat menciptakan surplus global antara setengah juta hingga dua juta barel per hari.
Konsumsi energi Tiongkok pada 2015 yang tumbuh pada tingkat terendah sejak 1998, menambah tekanan turun pada pasar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.