Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Asam Pasok Listrik ke Pabrik Ferronikel milik Antam

Kompas.com - 08/01/2016, 21:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk menandatangani nota kesepahaman dengan PT Aneka Tambang Tbk, dalam rangka pasokan tenaga listrik ke pabrik peleburan ferronikel di Halmahera Timur.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mengatakan, Indonesia kaya akan sumber daya alam yang bisa digunakan untuk memasok kebutuhan hilirisasi sektor pertambangan.

Rini mengungkapkan, sumber energi yang paling kompetitif saat ini adalah batu bara.

"Oleh karena itu, saya senang, bukit asam sudah mau kerjasama, berhubungan dengan kelistrikan," kata Rini kantornya, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Direktur Utama Bukit Asam Milawarma mengatakan, pada tahap awal PTBA akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dengan kapasitas 80 megawatt (MW). Investasi diperkirakan mencapai hingga 150 juta dollar AS.

"Tahap pengembangannya, kalau pabriknya memproduksi stainless steel, kemungkinan bisa mencapai 600 MW," lanjut Milawarma.

Milawarma menyebut, dukungan pendanaan, baik dari dalam maupun luar negeri sudah tersedia.

Dia menambahkan, ditargetkan pembangkit berkapasitas 80 MW tersebut bisa mulai memasok listrik ke pabrik FeNi Haltim pada Desember 2018.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Aneka Tambang, Tedy Badrujaman mengatakan, ketersediaan energi menjadi faktor penting dalam pembangunan pabrik di area pelosok.

"Saat ini adalah saat paling bersejarah buat Antam terutama, bahwa kami tidak perlu lagi tidak perlu lagi memikirkan soal listriknya," kata Tedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com