Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2016, 15:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah membentuk tim yang terdiri dari berbagai kementerian/lembaga untuk mempersiapkan diri bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, ditemui usai rapat koordinasi, Rabu (13/1/2016) menyatakan pemerintah akan membentuk tim antar-kementerian untuk membahas lebih dalam mengenai TPP.

“Bagaimana strateginya yang akan diusulkan kepada Presiden, bagaimana kemungkinan strategi yang bisa ditempuh,” kata Darmin.

Menteri Perindustrian Saleh Husin usai mengikuti rapat juga mengakui bahwa keikutsertaan Indonesia dalam pakta TPP masih dalam proses panjang. Pemerintah tetap harus mempersiapkan diri sedini mungkin.

“Sehingga, ketika sudah diputuskan, kita sudah siap, termasuk produk-produk kita sudah punya daya saing yang kuat. Dengan demikian bisa masuk ke standar yang mereka (negara dalam TPP) tetapkan,” ujar Saleh.

Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasioanl (KPI) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi memperkirakan setelah segala persiapan matang, Indonesia baru bisa bergabung dalam perundingan TPP dua tahun dari sekarang, atau pada 2018.

“Karena ada legal gap. Misalnya kita ada UU BUMN. Bahwa bumi, laut, udara dikelola negara untuk kepentingan bangsa banyak masuk pengelolaan BUMN. TPP menginginkan bahwa walau nanti ada BUMN, swasta mesti bisa bersaing,” jelas dia.

“Ada gap ketentuan yang harus kita rundingkan, masih cukup panjang semua aspeknya,” kata Bachrul.

Sejumlah ekonom memperingatkan pemerintah agar berhati-hati dan mempersiapkan diri.

“Tidak hanya perdagangan yang diatur dalam TPP, tapi aspek-aspek nonperdagangan lain juga diatur, seperti tenaga kerja, BUMN, regulasi persaingan, lingkungan intelektual, properti, dan UKM,” kata ekonom dan Rektor Universitas Paramadina, Firmanzah.

(baca: Indonesia Sebaiknya Tidak Gabung TPP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Whats New
TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

Whats New
Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com