Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemungkinan Koordinasi Rusia-OPEC Angkat Harga Minyak

Kompas.com - 27/01/2016, 07:12 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia naik pada perdagangan Selasa (26/1/2016) waktu setempat (Rabu pagi WIB).

Emas hitam ini terangkat oleh pembicaraan kemungkinan koordinasi antara Arab Saudi dan Rusia untuk memotong produksi minyak mentah.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 1,11 dollar AS ditutup pada 31,45 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret bertambah 1,30 dollar AS menjadi 31,80 dollar AS per barrel.

Menteri Perminyakan Irak Adel Abdulmahdi mengatakan pada sebuah konferensi di Kuwait, bahwa Baghdad "siap untuk bekerja sama" pada pemotongan produksi untuk menaikkan harga minyak, tapi hanya jika produsen non-OPEC melakukannya juga.

Abdulmahdi juga, seperti dikutip oleh Bloomberg, menggambarkan fleksibilitas peningkatan pada produksi antara Rusia dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Kantor berita milik negara Rusia, Tass, melaporkan bahwa perusahaan minyak Rusia Lukoil telah meminta Kremlin bekerja sama dengan OPEC untuk membatasi produksi.

Itu menyusul pernyataan pada Senin dari Sekjen OPEC Abdullah el-Badri yang menyerukan OPEC dan produsen non-OPEC untuk bekerja sama meningkatkan harga.

Meski demikian, para analis masih meragukan bahwa para produsen minyak sudah mendekati kesepakatan.

"Kebutuhan penurunan produksi adalah jelas -- seperti yang telah kita bahas 18 bulan lalu -- tapi masih belum jelas apakah Arab Saudi dan sekutunya dalam OPEC siap untuk kembali ke meja perundingan," kata Tim Evans, analis di Citi Futures.

"Dan tanpa Arab Saudi, tidak akan ada kesepakatan dan pasar akan dibiarkan untuk melakukan penyeimbangan kembali secara alami ketika produksi non-OPEC turun, sebuah proses yang lambat dan masih menyakitkan," tambah dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BI Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.600 per Dollar AS

BI Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.600 per Dollar AS

Whats New
Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Earn Smart
TikTok Shop Diminta Segera Bereskan Kewajiban ke Seller, Affiliator, dan Konsumen

TikTok Shop Diminta Segera Bereskan Kewajiban ke Seller, Affiliator, dan Konsumen

Whats New
Kedaulatan Pangan Melalui Pendekatan Pertanian Presisi

Kedaulatan Pangan Melalui Pendekatan Pertanian Presisi

Whats New
Atasi Kekeringan Akibat El Nino, Ditjen PSP Bantu Pembangunan Embung Geomembran di Tegal

Atasi Kekeringan Akibat El Nino, Ditjen PSP Bantu Pembangunan Embung Geomembran di Tegal

Rilis
Bikin Nyaman Pengguna, Shopee Hadirkan Inovasi Terbaru COD Cek Dulu

Bikin Nyaman Pengguna, Shopee Hadirkan Inovasi Terbaru COD Cek Dulu

Whats New
Amman Mineral Raup Laba di Tengah Pembatasan Ekspor, Bagaimana Pandangan Analis?

Amman Mineral Raup Laba di Tengah Pembatasan Ekspor, Bagaimana Pandangan Analis?

Whats New
Jawaban Jokowi Soal APBN RI Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat ke China

Jawaban Jokowi Soal APBN RI Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat ke China

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Kenapa Dulu Ahok Keberatan Halim Dijadikan Stasiun Kereta Cepat?

Kenapa Dulu Ahok Keberatan Halim Dijadikan Stasiun Kereta Cepat?

Whats New
Tahap Awal Bersih-bersih Dana Pensiun BUMN yang Rugikan Negara Rp 300 Miliar

Tahap Awal Bersih-bersih Dana Pensiun BUMN yang Rugikan Negara Rp 300 Miliar

Whats New
BCA Rambah Bisnis Paylater, Tebar Promo Bunga 0 Persen

BCA Rambah Bisnis Paylater, Tebar Promo Bunga 0 Persen

Whats New
IHSG Melemah, Rupiah Ikut Merosot ke Level Rp 15.625 Per Dollar AS

IHSG Melemah, Rupiah Ikut Merosot ke Level Rp 15.625 Per Dollar AS

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 1.000 Per Gram, Berikut Rinciannya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 1.000 Per Gram, Berikut Rinciannya

Spend Smart
Harga Beras Naik, Mendagri Minta Masyarakat Beralih ke Ubi hingga Sukun

Harga Beras Naik, Mendagri Minta Masyarakat Beralih ke Ubi hingga Sukun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com