Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Mengaku Dapat Temuan yang Berbeda dari BPS soal Harga Gabah

Kompas.com - 03/03/2016, 11:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari kunjungan kerjanya di berbagai daerah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendapatkan temuan yang berbeda dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait harga gabah.

Melalui keterangan tertulisnya, Kamis (3/3/2016), Amran menyebutkan harga gabah di daerah-daerah tersebut lebih rendah dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Padahal, sebelumnya BPS telah merilis harga gabah sudah lebih tinggi dibandingkan HPP.

Di Sleman dan Sragen misalnya, harga gabah kering panen (GKP) pada saat dikunjungi sebesar Rp 3.400 per kilogram (Kg). Sedangkan harga GKP di Ngawi malah lebih rendah lagi, yaitu Rp 3.200 per Kg.

Sukiman, salah seorang petani Sragen mengeluh kepada Amran, jatuhnya harga GKP lantaran Bulog tidak menyerap produksi mereka.

Mendengar keluhan tersebut, Amran langsung meminta Bulog agar membeli segera gabah yang sedang dipanen petani.

"Saya minta bulog turun langsung beli gabah ke petani, saya minta diawasi oleh Dandim dan Aparat Kepolisian. Pemerintah harus hadir buat bela petani dan beri solusi," kata Amran.

Sindir Mendag 

Sementara itu, Amran menyampaikan, sejumlah petani di desa Ambarwangun, Kebumen, Jawa Tengah, mengecam keras Indonesia mengimpor beras.

Amran menyebut, salah seorang petani bernama Mujiono menghampirinya dan menyampaikan kondisi pertanian di daerah tersebut.

"Desa kami punya sawah yang melimpah, bapak bisa lihat sendiri makanya saya minta supaya pemerintah tidak impor beras," kata Amran menirukan ucapan Mujiono.

Merespons pernyataan petani itu, Amran pun bertanya siapa yang berencana mengimpor beras. Amran bilang, Mujiono mengetahui rencana impor dari pemberitaan.

"Yang mengimpor pemerintah, Menteri Perdagangan RI, temennya bapak kan?" ucap Amran menirukan Mujiono.

Menanggapi hal tersebut, Amran pun berjanji akan mengendalikan impor beras. "Kalau bapak mendengar ada Rp 1.000 uang negara meleset, saya mundur jadi Menteri sebab swasembada ada di tangan mereka," pungkas Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com