Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tiga Kriteria Saham yang Layak Ditabung

Kompas.com - 11/03/2016, 07:57 WIB

                                             Ryan Filbert
                                            @RyanFilbert

KOMPAS.com - Di salah satu media sosial beberapa waktu yang lalu saya membuka topik untuk ditanyakan dan terdapat sebuah pertanyaan menarik yang bisa saya jawab dalam bentuk sebuah artikel.

Pertanyaan ini juga mendukung kampanye dan kegiatan Bursa Efek Indonesia dengan tema 'Yuk Nabung Saham' yang mulai digalakkan pada tahun 2016 ini.

Saya juga pernah membuat sebuah artikel di Kompas.com terkait apa itu menabung saham, dan Anda bisa membacanya di tautan berikut:

Pertanyaannya kurang lebih adalah kriteria saham seperti apa yang layak untuk bisa dijadikan tabungan?

Hal ini sangat wajar ditanyakan. Ada lebih dari 500 saham di Bursa Efek Indonesia, apakah semua dari 500 saham tersebut layak ditabung?

Bagi saya pribadi dengan tegas bisa dikatakan tidak semua saham layak ditabung. Kira-kira inilah kriteria saham yang layak Anda bisa jadikan pilihan dalam menabung saham:

1. Gampang dibeli, ya harus gampang dijual

Dalam bahasa keuangan, tentu akan dikenal saham yang likuid. Pada saham yang likuid, kita dapat membeli dan menjual saham karena peminat dari dua kegiatan tersebut banyak.
Selain itu, saham likuid akan memiliki selisih harga jual dan beli yang sedikit.

Dalam bahasa keuangan, itu dikenal sebagai spread harga. Hal ini sama seperti ketika membeli dan menjual mata uang. Harga beli dan harga jualnya berbeda, bukan? Semakin tidak terkenal mata uangnya maka harga beli dan jual akan semakin jauh, bukan? Ya, sama dengan saham.

Yang termudah dalam mencari saham yang likuid adalah dengan mengacu kepada indeks saham LQ45. Pada indeks tersebut, terdapat 45 saham teraktif. Saya juga menyarankan untuk memilih saham yang telah berada di dalam daftar LQ45 lebih dari 3 tahun sehingga dapat dipastikan secara historis bahwa memang likuiditasnya teruji.

2. Perusahaan yang berhutang secara bijak

Perusahaan masuk ke dalam bursa salah satu alasannya adalah karena membutuhkan pendanaan. Oleh karena itulah sahamnya dijual kepada masyarakat umum.

Namun perusahaan yang berhutang secara brutal dapat berisiko di masa yang akan datang. Tapi, memang perlu pengecualian untuk perusahaan perbankan maupun perusahaan infrastruktur karena perusahaan dalam bidang tersebut pada umumnya memiliki rasio hutang yang tinggi.

Bukalah laporan keuangan perusahaan yang dikeluarkan setiap tahun atau per kuartal. Fokuslah pada laporan posisi hutang perusahaan. Bila posisi hutang semakin besar semakin hari namun tidak diiringi pendapatan dan laba bersih yang naik juga, maka menjadi sebuah tanda awal dari perusahaan yang berpotensi bermasalah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com