Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Filipina Punya 300 KEK, Indonesia Cuma Punya Delapan

Kompas.com - 14/03/2016, 17:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BATAM, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menyatakan, Indonesia masih perlu memperbanyak pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) atau Special Economic Zone (SEZ).

"Terbukti negara tetangga yang memiliki banyak KEK, perdagangannya maju dengan pesat," kata Thomas dalam Sosialisasi Transformasi Perubahan Kebijakan Batam dari Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Batam Menjadi Kawasan Ekonomi Khusus, di Batam, Senin (14/3/2016). 

Thomas mencontohkan salah satu negara di kawasan yang banyak memiliki KEK adalah Filipina. Tak tanggung-tanggung, jumlah KEK yang dimiliki Filipina mencapai 300 kawasan.

Jika dibandingkan dengan Indonesia yang hanya memiliki delapan kawasan, jumlah KEK Filipina terbilang fantastis.

“Dan KEK mereka (Filipina) memproduksi 70 persen dari semua ekspor (barang) Filipina, dan 90 persen dari ekspor jasa,” kata Thomas.

Saat ini, Indonesia baru memiliki delapan KEK yakni KEK Sei Mangkei kabupaten Simalungun, Sumatera Utara; KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Selanjutnya KEK Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah; KEK Morotai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Lainnya, KEK Tanjung Api-Api Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan; KEK Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten; KEK Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; dan KEK Belitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Thomas mengaku, sudah ada tiga wilayah baru yang diusulkan untuk dikembangkan menjadi KEK.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com