Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliarder Wanita Pertama di Asia Tenggara Ini Sukses Berkat Penerbangan Bikini

Kompas.com - 25/03/2016, 10:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KOMPAS.com - Nguyen Thi Phuong Thao, wanita asal Vietnam, sukses menjadi miliuner wanita pertama di Asia Tenggara berkat penerbangan dengan pramugari berbikini yang menari-nari dalam rute penerbangan tertentu, VietJet Aviation.

Padahal, 25 tahun lalu, wanita ini masih menggunakan mesin fax model "jadul" untuk melayani pelanggannya.

Menurut Bloomberg Billionaires Index, melalui skema IPO, Thao akan memiliki kekayaan diatas 1 miliar dollar AS. Kekayaannya terutama dari saham di VietJet dan holdingnya di Dragon City, serta real estat seluas 65 hektare di Ho Chi Minh.

"Saya tidak pernah duduk dan mengkalkulasi aset," kata Thao, 45 tahun, dalam sebuah wawancara. "Saya hanya fokus bagaimana mendorong perusahaan untuk maju, bagaimana meningkatkan gaji pegawai dan bagaimana penerbangan saya jadi nomor satu," lanjut dia.

IPO VietJet akan dilakukan tiga bulan mendatang, dengan penjualan 30 persen saham. Dengan demikian, valuasi nilai Vietjet mencapai 1 miliar dollar AS. Thao saat ini memegang 95 persen saham.

Vo Phuc Nguyen, analis CIMB Group Holdings Bhd di Ho Chi Minh City, mengatakan Thao tidak seperti orang kaya lain, sebab sangat pendiam. Dia juga sangat sukses dengan vietjet. "Dari bukan apa-apa, VietJet kini memiliki 30 persen pangsa pasar di Vietnam hanya dalam beberapa tahun," kata dia.

Valuasi VietJet yang akan melakukan IPO ini, lebih tinggi dari Asiana Airlines Inc asal Korea Selatan, atau Finnair Oyj.

Pendapatan VietJet naik tiga kali lipat menjadi 488 juta dollar AS tahun lalu sejak maskapai ini berekspansi ke 47 lokasi penerbangan di seluruh Asia termasuk Seoul, Bangkok dan Singapura.

Untuk meraih sukses, VietJet meniru model bisnis Emirates, penerbangan yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab. Menurut Thao, penerbangan dari negara kecil ini mampu bersinar bahkan melayani rute 150 negara. Sehingga dia menargetkan Vietjet jadi "Emirates di Asia".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com