Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di Pasar Becek Pun Sekarang Sudah Banyak Ikan Tuna"

Kompas.com - 30/03/2016, 12:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengatakan, kebijakan pemberantasan penangkapan ikan ilegal atau IUU Fishing (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing) membuat produk ikan-ikan tangkapan laut di Indonesia dapat dinikmati di dalam negeri.

Pasalnya, penangkapan ikan ilegal menyerap banyak ikan secara ilegal ke luar Indonesia tanpa diatur dan tercatat.

Susi memberi contoh kawasan lautan di Maluku, di mana 60 persen pasokan tuna dunia berasal. Satu dekade silam, masyarakar Maluku sulit mencari ikan tuna lantaran produk ikan tersebut hampir seluruhnya dibawa ke luar Indonesia.

"Sekarang tuna banyak. Di pasar becek pun ada tuna. Jangan bilang itu kegagalan KKP," kata Susi di kantornya di Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Lebih lanjut, Susi menegaskan bahwa ikan tuna bukan hanya milik luar negeri. Bangsa Indonesia pun berhak untuk memperoleh gizi dan protein yang cukup dengan mengonsumsi produk ikan.

"Setelah (pasokan ikan untuk dalam negeri) cukup, kita ekspor ke luar negeri. Itu yang benar," tegas Susi. Dia menyatakan, dalam setahun terakhir, pencapaian Indonesia dalam sektor perikanan amat pesat.

Produk domestik bruto (PDB) perikanan Indonesia tumbuh 8,96 persen, atau tumbuh 4 persen dari sebelumnya.

"Saya meminta untuk ingat dan perhatikan bahwa setahun terakhir situasi global melambat, pencapaian itu luar biasa. Pencapaian itu hanya dilakukan oleh kapasitas lokal domestik, tidak ada kapal asing yang melakukan itu," terang Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com