Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Turun 2 Persen, Keraguan Penahanan Produksi Mulai Menyeruak

Kompas.com - 05/04/2016, 07:15 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Pada perdagangan Senin (4/4/2016) atau Selasa dini hari WIB, harga minyak turun 2 persen, dengan Brent menyentuh level terendah dalam sebulan.

Penurunan harga minyak disebabkan investor mulai meragukan langkah produsen minyak menahan produksinya untuk menekan peredaran persediaan minyak global.

Perdagangan berjangka US crude hanya dibantu oleh tidak berfungsinya pipeline untuk mendistribusikan minyak ke hub penyimpanan. Para trader khawatir pasokan minyak US Crude akan mencapai angka tertinggi dalam delapan minggu.

Harga minyak tetap naik sekitar 40 persen dibanding harga paling lemah dalam 12 tahun terakhir di pertengahan februari, walaupun reli kenaikan semakin skeptis akibat keraguan penahanan produksi.

"Terlihat bahwa penantian spekulatif mengenai pertemuan penahanan produksi sudah mendekati akhir," kata Jim Ritterbusch, konsultan di Ritterbusch & Associates.

Brent turun 98 sen atau 2,5 persen di level 37,69 dollar AS per barel, menyentuh harga terendah di 4 Maret yakni di level 37,60 dollar AS per barel. Nilai tersebut turun 11 persen dari harga tertinggi di 2016 di level 42,54 dollar AS per barel pada 18 Maret.

US Crude turun 3 persen di level 35,70 dollar AS per barel, setelah rebound akibat berita tidak berfungsinya pipa Keystone yang menghubungkan minyak ke Cushing, Oklahoma.

US Crude turun 15 persen dari puncak 2016 di 41,90 dollar AS per barel pada 22 Maret lalu.

OPEC dan negara produsen minyak utama sebelumnya berencana untuk hadir dalam pertemuan di Qatar dalam dua minggu mendatang untuk mendiskusikan rencana penahanan produksi minyak.

Namun, prospek kesepakatan seakan redup setelah Arab Saudi mengatakan tidak akan berpartisipasi jika Iran tidak melakukan hal serupa, sementara Rusia melaporkan produksi tertinggi dalam 30 tahun hanya beberapa minggu sebelum pertemuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com