Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surplus Perdagangan Turun Signifikan, Pertumbuhan Ekonomi Andalkan Investasi

Kompas.com - 15/04/2016, 20:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Surplus neraca perdagangan kuartal-I 2016 melambat dibandingkan periode sama 2015. Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal-I 2016 neraca perdagangan mencatatkan surplus 1,65 miliar dollar AS.

Sementara pada kuartal-I 2015, surplus neraca perdagangan tercatat 2,31 miliar dollar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, anjloknya surplus neraca perdagangan disebabkan karena belum pulihnya permintaan global.

"Ekspornya masih terus sulit untuk menembus karena memang ekonomi dunianya belum bergerak," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Di sisi lain, bukan hanya ekspor saja yang melambat, akan tetapi impor juga mengalami perlambatan.

Lantas apabila surplus perdagangan melambat, apa yang bisa menjadi daya dorong pertumbuhan ekonomi kuartal-I 2016?

"Kalau yang mendorong itu adalah investasi. Kemudian sebenarnya yang diharapkan ya APBN, government spending. Tapi kan APBN-nya masih belum. Jadi ya investasi," tutur Darmin.

Sepanjang Januari-Maret 2016 ekspor tercatat mencapai 33,58 miliar dollar AS, atau turun 13,98 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 39,04 miliar dollar AS.

Sementara itu, impor Januari-Maret 2016 tercatat sebesar 31,94 miliar dollar AS atau turun 13,04 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 36,73 miliar dollar AS.

Kompas TV Data Ekspor Indonesia Naik Hampir 8%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com