Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jateng: Kalau Pakai Bond, Kita Bisa Dapat Rp 1 Triliun

Kompas.com - 27/04/2016, 10:41 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut skema pembiayaan infrastruktur melalui surat utang atau bond bisa mempermudah akselerasi pembangunan.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) pun sedang mengkaji kemungkinan pembiayaan pembangunan melalui skema ini. “Jateng ini kalau dihitung-hitung bisa dapat Rp 1 Triliun,” kata Ganjar di Semarang, Selasa (26/4/2016).

Menurut dia, nilai tersebut bisa didapatkan, dan dikonsentrasikan untuk menambah modal pembiayaan infrastruktur. Jika direstui, anggaran itu bisa diarahkan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

“Anggaran (APBD) Rp 2,4 Triliun itu bisa dikonsentrasikan,” kata dia. Namun demikian, jika kebijakan tersebut nantinya diambil, Pemerintah Daerah harus terlebih dulu minta izin kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pemberian izin akan memuluskan rencana pembangunan. “Bisa saja, tinggal nanti izin kepada dewan. Kalau gak cari pihak ketiga untuk membiayai infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan,” tambah dia.

Selain izin ke dewan, pemerintah juga perlu izin melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelumnya OJK Jateng sendiri mendorong agar Pemerintah Daerah bisa menerbitkan obligasi agar dana pembangunan bisa terus mengalir.

Skema pembiayaan melalui obligasi perlu didoronga gar pembiayaan infrastruktur bisa dibiayai secara berkala. Namun demikian, penerbitan obligasi tidak boleh ditujukan pada proyek yang secara keuangan tidak menjanjikan.

Obligasi pada daerah dianjurkan untuk proyek yang secara ekonomis mendapatkan pemasukan atau income.

"Misalnya obigasi untuk jalan tol, stadiun. Itu kan ada pemasukan nanti. Pembiayaan untuk proyek yang secara bisnis ada income-nya. Jadi pembangunan nanti tidak berhenti jika sudah ganti kepala daerah," ujar Kepala OJK Jateng Santoso Wibowo kala itu.

Kompas TV Kebutuhan Dana Besar, Perusahaan Rilis Obligasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 27 Juni 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 27 Juni 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Spend Smart
Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Whats New
Data Bocor dan Dijual di 'Dark Web', Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Data Bocor dan Dijual di "Dark Web", Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Whats New
Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Whats New
MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang 'Triple' Defisit

Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang "Triple" Defisit

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Whats New
Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Whats New
Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Whats New
PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi 'Online' lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi "Online" lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

Whats New
Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat 'Paylater'

Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat "Paylater"

Whats New
Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Whats New
Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com