Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ditolak, Indocement Tetap Ingin Bangun Pabrik di Pati Senilai Rp 7 Triliun

Kompas.com - 27/04/2016, 11:05 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Rencana investasi PT Indocement Tunggal Perkasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah untuk mendirikan pabrik semen masih menghadapi kendala.

Selain masih berurusan dengan aturan hukum, rencana investasi juga masih ditentang sebagian warga.

“Kami tak mau memaksa. Kami mau investasi secara baik-baik,” kata Direktur Utama Indocement Cristian Kartawijaya, di Semarang, Selasa (27/4/2016) sore kemarin.

Rencana pembangunan pabrik semen di Pati akan dimulai dibangun pada 2017 mendatang. Investasi untuk pendirian pabrik semen berkapasitas 4,4 juta ton itu bernilai Rp 7 triliun.

Untuk lahan eksplorasi, Indocement membutuhkan lahan seluas 180 hektare, yang terdiri dari 128 hektare milik masyarakat, dan sisanya milik Perhutani. Pabrik tersebut juga akan menggusur sekitar 300 hingga 400 kartu keluarga.

“Saya cukup senang dengan investasi Rp 7 triliun. Kami butuh dukungan masyarakat dan Pemda,” kata dia.

Untuk mendukung langkah investasi, Indocement juga telah malakukan kajian dan pra survei mengenai sikap masyarakat. Hasilnya, warga terbelah, ada warga yang menolak dan menerima.

Kepada pihak yang menolak, Cristian menganggap hal itu disebabkan karena minimnya informasi yang langsung diterima kepada mereka. Seperti pabrik semen lainnya, perusahaan mengklaim akan menjaga kelestarian alam di area batu kapur.

“Kami selalu menambang di atas muka air. Kalau ada mata air permanen, tidak boleh kami menambang, itu dijaga. Di Cirebon, bahkan ada pemandian air panas yang di sana tidak pernah habis,” kata dia.

Jika investasi jadi dilaksanakan, ia berharap dampak ekonomi warga bisa bergerak. Selain itu, sumber pendapatan asli daerah dari sektor penambangan bisa bertambah.

“Cirebon khusus tambang kami setorkan Rp 20 miliar per tahun, karena kapasitas produksinya 4,4 juta ton. Saya harapkan ekonomi setempat bergairah, nanti juga ditambah dengan pajak pekerja juga ada pajak lain,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com