Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bank BUMN Cari Dana Segar dari Pasar Modal

Kompas.com - 10/05/2016, 11:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua bank pelat merah, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mematangkan rencana penerbitan obligasi tahun ini.

Bank Mandiri sudah menunjuk empat underwriter. Sementara BRI telah mengumumkan secara detail penerbitan obligasi berkelanjutan berkelanjutan tahap III tahun 2016.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, atau akrab disapa Tiko, mengatakan rencana total penerbitan obligasi bank berkode BMRI ini mencapai Rp 13 triliun hingga Rp 14 triliun.

Pada tahun ini, Bank Mandiri akan merilis obligasi senilai Rp 5 triliun–Rp 10 triliun. “Ini untuk kebutuhan alternatif pendanaan,” kata Tiko, Senin (9/5/2016).

Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala Mansury menambahkan, nantinya tenor penerbitan obligasi tersebut berkisar antara 5 tahun–10 tahun.

Obligasi ini bakal terbit antara akhir semester I dan awal semester II. Selanjutnya obligasi tersebut akan digunakan untuk kebutuhan likuiditas bank.

Sebab, Bank Mandiri tengah memperlambat penghimpunan dana mahal dari deposito, demi menekan biaya dana atawa cost of fund.

Tiko menegaskan, selain penerbitan obligasi, pihaknya juga sedang menjajaki penerbitan beberapa instrumen lain sebagai alternatif.

Fungsinya, untuk lebih melaksanakan pendalaman pasar ke pasar uang. “Harapannya akan ada tambahan alternatif lain selain deposito,” ujar Tiko.

Tiko menjelaskan, beberapa alternatif instrumen kedepan yang akan dikaji beberapa diantaranya adalah MTN, NCD dan promosiory notes.

Namun untuk instrumen terakhir yaitu promisory notes, harus ada kejelasan aturan main dari regulator agar banyak bank yang bisa memanfaatkan alternatif pendanaan tersebut.

Dua Bank BUMN Cari Dana Segar dari Pasar Modal

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua bank pelat merah, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mematangkan rencana penerbitan obligasi tahun ini.

Bank Mandiri sudah menunjuk empat underwriter. Sementara BRI telah mengumumkan secara detail penerbitan obligasi berkelanjutan berkelanjutan tahap III tahun 2016.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, atau akrab disapa Tiko, mengatakan rencana total penerbitan obligasi bank berkode BMRI ini mencapai Rp 13 triliun hingga Rp 14 triliun.

Pada tahun ini, Bank Mandiri akan merilis obligasi senilai Rp 5 triliun–Rp 10 triliun. “Ini untuk kebutuhan alternatif pendanaan,” kata Tiko, Senin (9/5/2016).

Direktur Keuangan Bank Mandiri Pahala Mansury menambahkan, nantinya tenor penerbitan obligasi tersebut berkisar antara 5 tahun–10 tahun.

Obligasi ini bakal terbit antara akhir semester I dan awal semester II. Selanjutnya obligasi tersebut akan digunakan untuk kebutuhan likuiditas bank.

Sebab, Bank Mandiri tengah memperlambat penghimpunan dana mahal dari deposito, demi menekan biaya dana atawa cost of fund.

Tiko menegaskan, selain penerbitan obligasi, pihaknya juga sedang menjajaki penerbitan beberapa instrumen lain sebagai alternatif.

Fungsinya, untuk lebih melaksanakan pendalaman pasar ke pasar uang. “Harapannya akan ada tambahan alternatif lain selain deposito,” ujar Tiko.

Tiko menjelaskan, beberapa alternatif instrumen kedepan yang akan dikaji beberapa diantaranya adalah MTN, NCD dan promosiory notes.

Namun untuk instrumen terakhir yaitu promisory notes, harus ada kejelasan aturan main dari regulator agar banyak bank yang bisa memanfaatkan alternatif pendanaan tersebut.

Obligasi BRI

Sementara BRI berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap III 2016. BRI sudah mengumumkan secara resmi ke regulator.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan BRI, lewat obligasi berkelanjutan tahap III ini BRI akan menerbitkan obligasi sebanyak Rp 4,35 triliun.

BRI sudah menunjuk empat sekuritas sebagai penjamin emisi yaitu Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Securities dan Standard Chartered Securities Indonesia.

Sebagai gambaran, penerbitan obligasi BRI seri III tahun 2016 ini merupakan bagian dari serangkaian penerbitan surat utang BRI, yang ditargetkan dirilis sebanyak-banyaknya Rp 12 triliun. (Galvan Yudistira)

Sementara BRI berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap III 2016. BRI sudah mengumumkan secara resmi ke regulator.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan BRI, lewat obligasi berkelanjutan tahap III ini BRI akan menerbitkan obligasi sebanyak Rp 4,35 triliun.

BRI sudah menunjuk empat sekuritas sebagai penjamin emisi yaitu Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Securities dan Standard Chartered Securities Indonesia.

Sebagai gambaran, penerbitan obligasi BRI seri III tahun 2016 ini merupakan bagian dari serangkaian penerbitan surat utang BRI, yang ditargetkan dirilis sebanyak-banyaknya Rp 12 triliun. (Galvan Yudistira)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com