Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Ini Cara agar Keuangan Kita Berantakan

Kompas.com - 29/05/2016, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Benarkah? kita tahu bahwa hidup kita bagaikan roda, cobaan bukan hanya dalam keadaan susah tapi juga dalam keadaan senang.

Maka dari itu kita perlu berinteraksi dengan yang lain, karena sudah menjadi ketetapan Allah SWT bahwa sebagian kita adalah pelindung atau penolong kepada sebagian yang lain (QS AT-Taubah (9):71). Jika datangnya hanya ketika perlu, apa reaksi keluarga? Ingat juga ganjaran pembayar zakat dan terlebih sedekah .

6. Nikmati hidup selagi bisa

Ketika datang masa senang, lupakan apa yang akan terjadi esok, kapan lagi bisa menikmati hasil kerja kita selama ini, kalau nanti terbaring sakit tidak bisa lagi kita bersenang – senang.

Jika sudah divonis dokter punya sakit darah tinggi, tidak bisa makan macam–macam lagi.

Setuju dengan gaya hidup seperti itu? Ternyata gaya hidup seperti ini bukan mengikut sunah Rasulullah SAW. Walaupun saat di usia dewasanya hingga di akhir usianya bisa hidup lebih dari mewah tapi beliau memilih hidup sederhana.

Makanan beliau pun terseleksi dengan baik, bukan hanya halal tapi thayib.

Ternyata pengaturan cashflow yang baik berdampak kepada hidup untuk lebih disiplin dan tentu saja hidup sehat.

7. Jangan berantisipasi

Buat apa berantisipasi untuk hari esok, kan Allah SWT sudah menentukan semuanya. Hidup ini singkat, jalani saja apa yang bisa kita jalankan, biarkan hidup itu mengalir, apa yang ada hari ini mari kita nikmati, untuk besok kita pikirkan lagi.

Jika standar hidup seperti itu yang kita pilih, kecemasan tentu akan datang silih berganti. Bukan hanya kita, tetapi semua anggota keluarga kita juga sibuk bertanya bagaimana nanti bayar SPP akhir bulan ini, apa solusi bayar kontrakan rumah bulan depan, jalan keluarnya apa jika nanti dokter suruh bayar obat dan banyak lagi lainnya.

Antisipasi untuk menjaga cashflow supaya dalam keadaan lancar sangat penting, dan berusaha menyiapkan keturunan dalam keadaan sehat dan berkecukupan termasuk yang diperintahkan Allah SWT dan RasulNya.

Lihat QS An-Nisaa’ (4):9 “Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila

seandainya mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah, yang mereka

khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka.”

Wallahu a'lam bis-shawaab. Salam Sakinah!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com