Membuat Standing Instruction (SI) kepada bank adalah salah satu cara praktis. Pastikan SI dibuat berdekatan dengan tanggal mendapatkan penghasilan atau gaji.
3. Marahi penagih hutang
Taktik orang yang berhutang untuk lebih galak dibandingkan dengan yang memberi hutang terkadang berhasil. Si penagih hutang akan kapok dan tidak mau datang lagi atau melupakan tagihannya. Yang berhutang akan tersenyum puas.
Tapi tunggu dulu, pikirkan siapa yang perlu ketika berhutang. Sebagian dari kita bahkan datang dengan memelas dan mengukir janji. Ternyata janji adalah sebuah tanggung jawab, seperti di dalam QS Al-Ma’idah (5): 1:
“Wahai orang–orang yang beriman! Penuhi janji–janji.”
Lihat juga di dalam QS Al-Isra’ (34):17: “Dan penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.” Jika terkenal sebagai orang pemegang janji ketika datang seratnya cashflow, kita akan mudah mendapatkan pinjaman.
4. Lalaikan persedian rumah tangga
Sebagian keluarga memilih untuk belanja kebutuhan dapur setiap pekan, sebagian lagi mendisiplikan belanja setiap bulan. Sebagian lagi tidak punya waktu khusus untuk belanja, selagi mau dan perlu, maka pergilah belanja.
Apa yang dirasakan jika tengah malam anak kita kelaparan karena susunya habis di rumah? Santai saja, kan ada swalayan buka 24 jam dekat rumah!
Sebenarnya tidak ada waktu standar yang pas untuk semua keluarga, tergantung dari jenis pendapatan yang diterima.
Yang diatur bukan hanya jadwal belanjanya tetapi penggunaannya. Biasanya kalau kita melihat bahan makanan banyak di dapur, kita akan cenderung untuk masak lebih banyak jadi jika kita termasuk tipe ini, baiknya bahan makanan dipisahkan, ada yang siap dikonsumsi harian ada yang menjadi persediaan.
Jika kita termasuk “last minute shopper” siap–siap untuk mengeluarkan duit lebih banyak ketika belanja di swalayan 24 jam. Bayangkan kalau itu terjadi dan saat itu uang sedang tidak ada di tangan.
5. Jauhi orang lain
Jika dalam masa senang, jauhi keluarga, lupakan bahwa kita akan perlu mereka. Kita tidak juga perlu bersilaturrahim dengan lembaga keuangan, toh kita bisa hidup tanpa bank syariah, asuransi syariah dan apalah namanya.
Urusi saja hidup keluarga kita, jangan hiraukan tetangga, keluarga dan lain–lain. Jangan juga bayar zakat dan sedekah, habis sudah harta nanti.