Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hacker" Bank Sentral Banglades Juga Serang Sejumlah Bank di Asia Tenggara

Kompas.com - 30/05/2016, 10:00 WIB
Penulis Aprillia Ika
|
EditorAprillia Ika

WASHINGTON, KOMPAS.com — Hacker atau peretas internet (dengan tujuan kejahatan) yang mencuri 81 juta dollar AS dari bank sentral Banglades ternyata memiliki hubungan dengan sejumlah serangan perbankan di Filipina, sebagai tambahan juga serangan ke Sony Pictures pada 2014 lalu.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh perusahaan keamanan siber (cyber security) Symantec Corp dalam posting di blognya.  

Sebelumnya dalam serangan ke Sony pada 2014, FBI Amerika Serikat (AS) menyalahkan Korea Utara sebagai penyebab serangan pada studio film Sony di Hollywood.

Seorang eksekutif senior di Mandiant, perusahaan keamanan siber yang menginvestigasi serangan pada bank Banglades, juga mengatakan kepada Reuters bahwa hacker ini baru-baru ini masuk ke sistem perbankan di Asia Tenggara.

Dalam blog yang dipublikasi pekan lalu, Symantec tidak membeberkan nama perbankan Filipina yang dimaksud atau jumlah uang yang dicuri. Perusahaan ini hanya mengatakan, serangan bisa dilacak sejak Oktober. Sementara identitas hacker tetap belum terjawab.

Deputi Gubernur Bank Sentral Filipina Nestor espenilla mengatakan ke Reuters bahwa tidak ada bank di negaranya yang kehilangan uang akibat serangan hacker, walaupun dia tidak memungkiri kemungkinan adanya serangan siber.

"Kami mengecek apakah ada serangan serupa di perbankan Filipina, tetapi sejauh ini belum ada laporan," kata dia.

Marshall Heilman, vice president untuk Mandiant, anak usaha perusahaan AS, FireEye, mengatakan belum diketahui apakah ada uang yang hilang dalam serangan tersebut, atau si hacker secara sukses diblok.

"Ada sebuah grup yang beroperasi di Asia Tenggara dan sepertinya sangat mengerti industri perbankan di sana dan mereka memiliki beberapa lokasi," kata dia.

Heilman enggan mengungkapkan identitas negara-negara atau institusi yang diserang. Dia mengatakan, grup penyerang sama dengan yang terlibat di bank Banglades dan dia hanya mengatakan bahwa serangan ke bank di Asia Tenggara baru saja terjadi.

Bank sentral di Asia Tenggara, yakni di Singapura, Indonesia, Brunei, Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Timor Leste, tidak bersedia memberikan komentar atau menolak berkomentar terkait peretasan.

Kompas TV Tanggapan Anies Baswedan Soal â??Hackerâ?? UN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bersiap IPO, RelifeAsia Berencana Bagikan Dividen Sebesar-besarnya 50 Persen dari Laba

Bersiap IPO, RelifeAsia Berencana Bagikan Dividen Sebesar-besarnya 50 Persen dari Laba

Whats New
Cara Ganti Nama dan Domain Toko di Tokopedia

Cara Ganti Nama dan Domain Toko di Tokopedia

Whats New
HRTA Bakal Tebar Dividen, Cek Jadwalnya

HRTA Bakal Tebar Dividen, Cek Jadwalnya

Whats New
Daging Sitaan Bea Cukai Diperebutkan Warga di TPA, Ternyata Nilainya Rp 2,17 Miliar

Daging Sitaan Bea Cukai Diperebutkan Warga di TPA, Ternyata Nilainya Rp 2,17 Miliar

Whats New
Klaim Asuransi Kredit Naik, Perusahaan Bakal Berbenah

Klaim Asuransi Kredit Naik, Perusahaan Bakal Berbenah

Whats New
Menyelisik Cara Sekar Arum Tingkatkan Kualitas Produk Kacamata Blushing

Menyelisik Cara Sekar Arum Tingkatkan Kualitas Produk Kacamata Blushing

Smartpreneur
Disokong KPR dan UMKM, OCBC NISP Klaim Kredit Ritel Tumbuh 15 Persen

Disokong KPR dan UMKM, OCBC NISP Klaim Kredit Ritel Tumbuh 15 Persen

Whats New
Kemenaker Akan Keluarkan Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Kemenaker Akan Keluarkan Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja

Rilis
UMKM Perlu Benahi Pengaturan Keuangan, OCBC NISP Luncurkan Nyala Bisnis

UMKM Perlu Benahi Pengaturan Keuangan, OCBC NISP Luncurkan Nyala Bisnis

Whats New
Kemenaker Sebut Kerja Sama Bilateral yang Baik Akan Tingkatkan Pelindungan bagi Pekerja Migran

Kemenaker Sebut Kerja Sama Bilateral yang Baik Akan Tingkatkan Pelindungan bagi Pekerja Migran

Whats New
Sampoerna Tegaskan Komitmen Manfaatkan Tembakau dan Cengkeh Lokal

Sampoerna Tegaskan Komitmen Manfaatkan Tembakau dan Cengkeh Lokal

Whats New
Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

Pemerintah Naikkan Anggaran Perlindungan Sosial 2024 hingga RP 546,9 Triliun

Whats New
Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan

Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan

Whats New
Konsumen Kini Nyaman Belanja 'Online' dan 'Offline', Departemen Store Rambla Bersiap Perkuat Layanan

Konsumen Kini Nyaman Belanja "Online" dan "Offline", Departemen Store Rambla Bersiap Perkuat Layanan

Whats New
Mulai Awal Juni, Pengumuman Gelombang Kartu Prakerja Dilakukan Tiap 2 Minggu

Mulai Awal Juni, Pengumuman Gelombang Kartu Prakerja Dilakukan Tiap 2 Minggu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+