Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanudin Abdurakhman
Doktor Fisika Terapan

Doktor di bidang fisika terapan dari Tohoku University, Jepang. Pernah bekerja sebagai peneliti di dua universitas di Jepang, kini bekerja sebagai General Manager for Business Development di sebuah perusahaan Jepang di Jakarta.

Lulusan SMA Jadi Manajer, Mungkinkah?

Kompas.com - 01/06/2016, 08:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Seorang karyawan baru lulusan SMA/SMK harus memulai pembangunan portofolionya dengan membangun skill teknis. Misalnya, seorang karyawan di bagian perawatan (maintenance). Ia harus rakus dalam menguasai semua seluk-beluk setiap mesin secara detail. Ia harus mampu tampil sebagai pemecah setiap masalah (problem solver).

Jadilah orang dengan tagline, ”I am the solution for every trouble you face.” Bila itu bisa ia lakukan, ia akan dengan mudah naik ke posisi leader. Tahap ini mungkin akan memerlukan 4-5 tahun.

Di posisi leader, seseorang sudah bisa mengasah kemampuan managerial. Ia sekarang seorang pemimpin, punya 5-8 bawahan. Tugas tim ini adalah merawat mesin-mesin produksi dalam jumlah tertentu, memastikan semua berjalan dengan baik untuk mencapai produksi yang efisien.

Di posisi ini, ia harus mampu bermetamorfosis dari seorang tukang menjadi pengelola. Ia tidak lagi perlu turun menangani masalah setiap mesin, tetapi lebih fokus pada kegiatan memimpin orang untuk melakukan tugas-tugas mereka.

Ia harus membangun skill kepemimpinan dan komunikasi, mendidik orang agar mampu menyelesaikan setiap masalah, sebagaimana ia dulu ketika masih menjadi seorang mekanik.

Selanjutnya, ia harus mampu menjalankan sebuah tim yang mampu mengantisipasi masalah. Tagline-nya kini adalah ”We solve your problems before they occur.”

Satu hal lagi, ia juga sudah harus belajar mengelola anggaran. Bila ia berhasil membangun tim seperti ini, jabatan supervisor bukan hal yang sulit untuk diraih.

Tahap selanjutnya adalah memperbesar skala saja. Skala jumlah mesin yang bisa ditangani, jumlah staf yang bisa dipimpin, jenis masalah yang bisa dipecahkan, serta jumlah anggaran yang bisa dikelola. Kalau scale up ini berjalan lancar, maka posisi manajer sudah di depan mata.

Saya percaya ada banyak lulusan SMA yang punya potensi untuk melakukan ini semua. Kuncinya adalah beri mereka kepercayaan. Jangan bunuh potensi mereka dengan menetapkan syarat yang tidak perlu.

Dari sisi para lulusan SMA, mari bangun kepercayaan diri. Yakinlah bahwa Anda bisa. Robohkan tembok keangkuhan para sarjana itu!

Tulisan Hasanudin Abdurakhman lain bisa dibaca juga di http://abdurakhman.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com