Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Minta Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga Beras Bulan Juni Ini

Kompas.com - 01/06/2016, 16:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah diminta mewaspadai kenaikan harga beras bulan Juni 2016.

Alasannya, seiring berakhirnya masa panen, harga gabah di bulan Mei 2016 sudah mulai naik.

Catatan Badan Pusat Satatistik (BPS), harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sudah naik 4,17 persen menjadi Rp 4.400 per kilogram (kg).

Sedangkan harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani sudah naik 0,65 persen menjadi Rp 5.510 per kg.

Di tingkat penggilingan, harga GKP sudah naik 4,32 persen menjadi Rp 4.527 per kg, dan GKG sudah naik 0,14 persen menjadi Rp 5.600 per kg.

"Kenaikan harga GKP Mei menjadi warning bagi pemerintah akan kenaikan harga beras bulan depannya (Juni), apalagi masuk bulan puasa. Ini tantangan untuk pengendalian harga," ucap Kepala BPS Suryamin dalam paparan Rabu (1/6/2016).

Lebih lanjut Suryamin mengatakan, ada kabar baik dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa sepanjang tahun ini Indonesia akan diguyur hujan.

Hujan yang biasanya baru turun September, pada bulan-bulan ini sudah terjadi.

"Kalau petani sekarang panen langsung ngolah lagi, akan bagus, kontinu, tidak perlu nunggu September-Oktober," kata Suryamin.

Harga beras turun

Saat panen raya, rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat penggilingan pada Mei 2016, mengalami penurunan sebesar 1,38 persen menjadi Rp 8.836 per kg.

Sedangkan untuk kualitas rendah, harganya turun 0,26 persen menjadi Rp 8.488 per kg.

Beras kualitas medium adalah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Adapun rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan pada Mei 2016 naik 0,59 persen menjadi Rp 9.182 per kg.

Penurunan harga beras kualitas medium dan rendah menyebabkan komoditas pangan strategis ini menjadi salah satu penghambat inflasi Mei 2016.

Penurunan harga beras menyumbang deflasi Mei 0,02 persen.

"Terjadi penurunan harga beras di 38 kota IHK. Tertinggi di Bukittinggi sebesar 12 persen, dan Kendari 5 persen," ucap Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com