Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AXA Group Lepas Aset di Industri Tembakau

Kompas.com - 23/06/2016, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - AXA Group menyatakan telah memutuskan untuk melepas asetnya di industri tembakau yang saat ini bernilai sekira 1,8 miliar euro. Ini merupakan reaksi dan tanggung jawab tak hanya sebagai perusahaan asuransi kesehatan, namun juga sebagai investor.

Sejalan dengan keputusan itu, AXA akan secepatnya melepas seluruh sahamnya di perusahaan tembakau, yang saat ini ditaksir bernilai 200 juta euro.

Selain itu, AXA akan menghentikan investasi barunya di obligasi perusahaan dari industri rokok dan secara bertahap menurunkan saham kepemilikan obligasi yang ada, yang saat ini nilainya sekitar 1,6 miliar euro.

“Kami sangat percaya bahwa perusahaan asuransi berperan positif dalam kehidupan masyarakat, dan perusahaan asuransi adalah bagian dari solusi untuk mencegah risiko kesehatan guna melindungi para pelanggan," kata Deputy CEO AXA Thomas Buberl dalam keterangan resmi, Kamis (23/6/2016).

Menurut Buberl, berangkat dari alasan itu, maka menjadi tak masuk akal jika pihaknya terus mendukung investasi di industri tembakau. Dengan melepaskan aset tembakau ini, kami mewujudkan andil kami untuk mendukung usaha pemerintah di seluruh dunia.

"Keputusan ini tidak menguntungkan bagi kami, tetapi alasan untuk melepas saham ini sangat jelas, dampak yang diakibatkan oleh tembakau sangat tragis dan dampak ekonominya juga besar.

Sebagai investor utama dan pemimpin di dunia asuransi kesehatan, AXA Group ingin menjadi bagian dari solusi, dan harapan kami pelaku lain di industri ini melakukan hal yang sama,” ujar Buberl.

Data AXA Group menunjukkan, penyakit tidak menular jangka panjang (NCD), termasuk kanker, penyakit jantung, dan penyakit saluran pernapasan kronis, meningkat tajam dan saat ini bertanggung jawab atas 68 persen jasus kematian di seluruh dunia.

Untuk kanker saja, gaya hidup yang tidak sehat berkontribusi sebanyak hampir 50 persen dari kasus kejadian.

"Sejalan dengan meningkatnya kasus NCD, peran AXA sebagai perusahaan asuransi kesehatan telah berubah, pencegahan menjadi sebuah hal yang sangat penting, selaras dengan meningkatnya penggunaan teknologi," jelas Buberl.

Kompas TV Aplikasi Gaya Hidup Sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com