Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pos Imbau Pengiriman Paket Maksimal H-10 Lebaran

Kompas.com - 24/06/2016, 11:00 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Pos Indonesia mengimbau untuk mengirimkan paket Lebaran maksimal H-10. Hal ini untuk menjamin paket terkirim di tempat tujuan sesuai waktu yang diharapkan.

“Saya berharap, masyarakat H-10 sudah kirim barang,” ujar Direktur Surat dan Paket PT Pos Indonesia, Agus F Handoyo di Bandung, Kamis (23/6/2016).

Agus menjelaskan, memasuki musim mudik Lebaran, biasanya transportasi mengalami puncaknya. Khususnya transportasi udara.

Pada puncak arus mudik, maskapai penerbangan memberlakukan skala prioritas. Proritas utama adalah penumpang, kedua barang tentengan milik penumpang yang masuk ke kabin. Ketiga, cargo.

“Barang dari kami masuk ke kelompok tiga, cargo. Jadi, ketika barang bagasi penumpang penuh, opsi terakhir yakni kami bisa tidak terangkut. Jadi diharapkan mengirim barang lebih awal,” ungkap Agus.

Agus mengungkapkan, volume paket di bulan Ramadhan mengalami peningkatan 25 persen dibanding hari-hari biasa. Lalu lintas pengiriman terbanyak ada di Pulau Jawa sekitar 67 persen. sisanya kiriman keluar dan masuk Jawa, seperti dari Makassar dan Palembang serta daerah lainnya.

Untuk pengiriman, semua moda transportasi akan digunakan. Dari jalur darat semua armada yang dimiliki PT Pos serta vendor akan dikerahkan mengantar paket titipan masyarakat.

Sedangkan transportasi udara, pihaknya bekerjasama dengan Garuda Indonesia dan maskapai lainnya seperti Citylink, Lion Air dan Sriwijaya Air. Begitupun dengan moda angkutan laut, telah disiapkan angkutan laut.

“Khusus untuk angkutan udara, kami tidak lagi terpusat di Cengkareng. Tapi akan kirim langsung dari daerah, tanpa harus ke Jkaarta dulu. Direct flight kita maksimalkan, sehingga kiriman bisa lebih cepat sampai,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi W Setijono mengatakan akan terus berbenah infrastruktur pos khususnya pergudangan untuk menambah kapasitas penyimpanan serta mempercepat proses pengiriman barang.

Kompas TV 300 Perangko Gerhana Matahari Mulai Dijual
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com