Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi di 2015 Lambat, Laba Petrokimia Turun

Kompas.com - 14/07/2016, 19:00 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Melambatnya pertumbuhan ekonomi global maupun nasional dalam setahun terakhir, termasuk melemahnya nilai tukar rupiah, turut mempengaruhi laba komprehensif PT Petrokimia Gresik sepanjang 2015.

Di mana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang penyediaan pupuk ini mengklaim, laba perusahaan mengalami penurunan hingga sebesar 9,51 persen di 2015, imbas dari fenomena tersebut.

“Pada tahun 2014, laba komprehensif perusahaan tercatat sebesar Rp1,69 triliun. Namun pada tahun 2015, laba komprehensif perusahaan hanya mencapai sekitar Rp1,53 triliun,” tutur Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto, di sela-sela acara ulang tahun perusahaan yang ke-44, Kamis (14/7/2016).

Namun terlepas dari laba komprehensif, indikator lain justru mengalami peningkatan dalam rentang tersebut. Di mana nilai penjualan (omzet) perusahaan naik sebesar 6 persen, dari yang semula hanya sebesar Rp25,10 triliun di tahun 2014, menjadi Rp26,73 triliun di tahun 2015.

Sementara produktivitas karyawan naik 5 persen, dari Rp7,64 miliar di tahun 2014, menjadi senilai Rp8,06 miliar pada periode 2015.

“Kenaikan tersebut, membuat total aset yang dimiliki perusahaan saat ini juga mengalami kenaikan 27 persen. Dari yang pada tahun 2014 hanya berjumlah Rp22,84 triliun, kini sudah mencapai Rp29,12 triliun,” jelasnya.

Tapi memang ia tidak bisa memungkiri, jika melambatnya pertumbuhan ekonomi selama rentang 2015, memang cukup berimbas tidak hanya pada laba perusahaan. Namun juga mempengaruhi operasional perusahaan, mengingat sebagian besar bahan baku PT Petrokimia Gresik merupakan barang impor.

“Untuk itu, di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi saat ini, kami memilih untuk memperkuat struktur usaha agar tercipta keberlanjutan dalam jangka panjang,” beber Nugroho.

Beberapa penguatan struktur usaha yang coba dilakukan PT Petrokimia Gresik di antaranya, merampungkan proyek amoniak-urea II untuk meningkatkan kapasitas produksi, membangun proyek uprating IPA Gunungsari demi menjamin ketersediaan air industri untuk jangka panjang, serta menambah alokasi pergudangan dan aktivitas pelabuhan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

“Semua ini kami lakukan, supaya operasional perusahaan dapat berlangsung lebih efisien dalam rangka menekan biaya produksi. Khusus untuk proyek amoniak-urea II, kami berharap ke depan, kami tak lagi mengimpornya tapi sudah bisa memproduksi sendiri,” paparnya.   

Terlepas dari kondisi tersebut, untuk melakukan proses regenerasi produktivitas dan kinerja, PT Petrokimia Gresik juga melakukan ‘pergantian’ personel dalam peringatan ulang tahun perusahaan ke-44.

“Untuk periode kali ini, kami mewisuda (baca; mengangkat) sebanyak 150 karyawan, karena akan ada sekitar 250 karyawan yang memasuki masa pensiun,” pungkasnya.

Kompas TV TNI Musnahkan 5 Ton Pupuk Selundupan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Membangun Bisnis Kuliner bersama Boga Hiji

Whats New
Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Di Tengah Penurunan Penjualan Unit Baru, Tren Kredit Kendaraan Tetap Tumbuh

Whats New
RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

RUPST, Emiten Boy Thohir ADRO Angkat Direktur Baru

Whats New
Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Dinilai Bikin Saham-saham Berfundamental Bagus Terdiskon

Whats New
Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Sri Mulyani Sebut Sedang Siapkan Anggaran Pemerintah Prabowo-Gibran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com