Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

McDonald's Stop Jualan Burger di Venezuela

Kompas.com - 24/07/2016, 12:28 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Perusahaan franchise raksasa McDonald's Corp harus menghentikan penjualan burger andalannya, Big Mac, di Venezuela, akibat kekurangan bahan baku pembuatan roti, sebagai pelapis makanan terkenal tersebut.

Menurut keterangan pihak pengelola gerai McDonald's, Arcos Dorados Holdings Inc, yang berbasis di Buenos Aires, penghentian penjualan hanya bersifat sementara. Arcos Dorados Holdings Inc saat ini mengoperasikan 2.000 gerai McDonald's di seluruh Amerika Latin. Menurut mereka, menu lain tetap tersedia.

“McDonald’s Venezuela sedang memperbaiki hal ini, ini hanya situasi sementara," kata juru bicara Arcos Dorados, Daniel Schleiniger, melalui pesan balasan surat elektronik ke Bloomberg.

"Bersama dengan pihak supplier, kami akan mengevaluasi opsi terbaik untuk tetap memberikan pelayanan terbaik ke kustomer."

Kelangkaan aneka hal di Venezuela, mulai dari beras hingga tisu toilet, telah memburuk sejak beberapa bulan di Venezuela, yang menyebabkan naiknya gelombang protes.

Menurut IMF, perekonomian Venezuela akan berkontraksi 10 persen dengan inflasi mencapai 700 persen.

Gabriel Perales, warga Venezuela, sengaja datang ke Caracas untuk mencari Big Mac. Sebab, gerai McDonald's di kotanya, Zaraza, di negara bagian Guarico, selalu tutup.

“Ini salah, seperti semua hal di Venezuela, akibat kelangkaan," kata Perales (36), di Ciudad Tamanaco mal.

"Siapa pernah terfikirkan jika McDonald's sampai mengalami kelangkaan burger," ujarnya. Agensi Perancis, France-Presse, pertama kali melaporkan kelangkaan ini pada 20 Juli 2016.

Kompas TV Bungkam Venezuela 4-1, Argentina Melaju ke Semifinal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com