JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan hari ini menguat hingga penutupan perdagangan harian.
Dua faktor pendorongnya adalah keputusan perombakan Kabinet Kerja atau reshuffle dan jelang keputusan pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC) Federal Reserve untuk menentukan suku bunga acuan AS.
"Selain isu reshuffle faktor eskternal juga berpengaruh," kata Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2016).
Menurut Josua, hingga penutupan perdagangan sore, kondisi pasar keuangan cenderung masih positif.
Awan positif juga diprediksi masih menyelimuti pergerakan nilai tukar rupiah pula.
Josua memandang, penguatan tersebut dilatarbelakangi juga oleh ekspektasi suku bunga AS atau Fed Fund Rate yang masih akan bertahan pada pertemuan FOMC hari ini.
Namun demikian, pasar masih akan mencermati perincian dalam pertemuan bulanan FOMC tersebut.
"Pasar masih akan mencermati petunjuk yang akan disampaikan oleh The Fed terkait arah kebijakan suku bunga AS tahun ini pasca keputusan Brexit apakah masih dipertimbangkan atau justru kembali mundur menjadi tahun depan," jelas Josua.
IHSG menguat di sesi awal perdagangan pagi ini. Selain faktor eksternal, sentimen kabar kocok ulang kabinet juga menjadi tenaga tersendiri yang membuat lantai bursa bergairah.
Salah satunya, masuknya Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan. Saham-saham yang menopang laju IHSG pagi ini yakni BMRI, BBRI, BBNI, ASII, SMGR, LPPF, dan ADHI.
Delapan indeks sektoral juga menghijau pada perdagangan hari ini, di mana sektor keuangan menjadi lokomotif penguatan dengan kenaikan 1,48 persen.