Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disumbang Bahan Makanan dan Transportasi, Inflasi Juli 2016 Sebesar 0,69 Persen

Kompas.com - 01/08/2016, 11:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juli 2016 sebesar 0,69 persen. Dengan demikian inflasi tahun kalender, atau dari Januari-Juli 2016 mencapai 1,76 persen.

BPS juga melaporkan inflasi Juli tahun ke tahun atau year on year (YoY) sebesar 3,21 persen. Adapun inflasi inti sebesar 0,34 persen, dan inflasi inti YoY sebesar 3,49 persen.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, inflasi Juli 2016 masih terpengaruh Puasa dan Lebaran. Hal ini terlihat dari dua kelompok pengeluaran yakni transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 1,22 persen, dan bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 1,12 persen.

"Dari 82 kota IHK, sebanyak 78 kota mengalami inflasi, dan empat kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,34 peren, dan terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,06 persen. Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,1 persen," kata Suryamin dalam paparan Senin (1/8/2016).

Suryamin mengatakan, inflasi Juli 2016 yang sebesar 0,69 persen merupakan inflasi Juli yang terendah sejak lima tahu terakhir.

Adapun inflasi Juli 2012 tercatat sebesar 0,7 persen, sedangkan inflasi Juli 2013 tercatat sebesar 3,29 persen. Inflasi pada Juli 2014 dan Juli 2015 tercatat masing-masing 0,93 persen.

"Inflasi Juli 2016 ini masih terpengaruh arus mudik pada tanggal 1-5 Juli, dan arus balik pada tanggal 7-15 Juli," imbuh Suryamin.

Kelompok pengeluaran di luar bahan makanan dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, mengalami inflasi di bawah 1 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, pokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,54 persen, sedangkan pendidikan rekreasi dan olah raga mengalami inflasi sebesar 0,51 persen.

Kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,44 persen, sedangkan kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Adapun kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,24 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com