Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Kenaikan Suku Bunga di AS "Membeku", Dollar Rendah Selama Enam Minggu

Kompas.com - 03/08/2016, 11:26 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Dollar AS berjuang di titik rendah dalam enam minggu ini hingga Rabu, seiring membekunya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS).

data perekonomian AS belum juga memberikan pertanda yang baik dan stabil, sebagai pegangan bagi Federal Reserve atau fed untuk menaikkan suku bunga.

Pembelanjaan konsumen di AS naik, tapi pasar terfokus pada inflasi. Ekonom mengatakan, hal ini, bersama dengan melemahnya investasi bisnis dan perlambatan perekonomian di kuartal II, bisa mendorong keraguan bagi Fed untuk menaikkan suku bunga.

Pandangan pesimistis dari perekonomian AS ini membuat dollar merana. Padahal, kenaikan perekonomian sebenarnya membuat AS sebagai negara yang siap untuk menaikkan suku bunga. Namun kontrasnya, rata-rata negara perekonomian maju masih berkutat di siklus monetary easing.

"Risiko pada tren yang dipimpin oleh AS yang mendukung dollar pelan-pelan mulai memudar," kata Junichi Ishikawa, analis mata uang pada IG Securities di Tokyo.

Indeks dollar di level 95,147 yang mana titik terendah dalam 6 minggu di 95,003. Mata uang euro sedikit berubah di level 1,121 dollar AS per euro. Sementara dollar naik 0,2 persen dibanding yen, di level 101,07 yen per dollar AS.

Menurut Ishikawa, hanya maslaah waktu saja jika nanti dollar jatuh di bawah 100 yen per dollar. Dollar sendiri jatuh setelah reaksi yang kurang baik akibat referendum Brexit.

"Saat ini yen menguat dengan faktor fundamental seperti memudarnya dampak easing multi dimensi dari BOJ," kata Ishikawa.

Pelemahan dollar juga mendorong kenaikan dollar Australia, yang naik 1 persen ke detak kenaikan tertinggi dalam tiga minggu di 0,76 dollar AUS per dollar AS .

Kompas TV Michael Jordan Sumbangkan 1 Juta Dollar Untuk Polisi


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com