Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jiwa "Entrepreneur" Kota Malang Butuh Dukungan Perbankan

Kompas.com - 08/08/2016, 14:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Bupati Malang Rendra Kresna berharap perbankan mau memberikan dukungan akses keuangan, khususnya untuk industri kecil dan usaha pemula (start-up) di kawasan Malang.

Sebab, jiwa wirausaha yang didukung akses keuangan mampu menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan mengurangi migrasi ke kota.

Demikian hal yang disampaikan Rendra dalam pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Malang, serta peluncuran Pilot Project Pro-Desiku di Kantor Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (8/8/2016).

"Kalau bicara kebutuhan akses keuangan daerah, hal ini sangat dibutuhkan, terutama Malang," kata Rendra.

Dia mengatakan, Malang yang berbasis perdesaan memiliki berbagai macam potensi, tidak hanya pertanian, tetapi juga pengolahan serta potensi lainnya.

Saat ini ada 473.000 industri kecil menengah (IKM) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Malang.

Dari sisi sumber daya manusia, dia mengatakan, sekarang ini banyak sekali lulusan sarjana yang berada di kota apel itu.

"Kami berharap mereka tidak tergiur untuk memenuhi kota dan bekerja di pabrikan, tetapi membangun desanya yang penuh dengan potensi," ucap Rendra.

Lantas, apa yang kurang dari Malang jika sudah memiliki potensi ekonomi dan SDM yang mumpuni?

Rendra mengakui, akses keuangan di daerah saat ini masih jauh dari yang diharapkan.

"Jiwa entrepreneur sudah ada. Satu dari sembilan orang mau menjadi pengusaha. Hanya saja akses perbankan kurang," kata dia.

Saat ini hanya sedikit bank yang mau membuka cabang di Malang. Padahal, dengan jumlah penduduk 3,2 juta jiwa dan wirausahawan 473.000 orang, Malang merupakan potensi pasar keuangan yang besar.

"Dari 3,2 juta orang ini tidak mungkin tidak berhubungan dengan perbankan," ucap Rendra.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi XI DPR-RI, Andreas Eddy Susetyo, mengatakan, program kredit usaha rakyat (KUR) di tataran implementasi daerah masih jauh dari ekspektasi.

"Penyaluran KUR untuk IKM dan UMKM belum sesuai harapan. Saya pernah mendapat aduan, tiga bulan sebelum Lebaran, untuk meminjam Rp 5 juta dari bank harus ada jaminan. Padahal, aturannya di bawah Rp 25 juta tidak perlu pakai jaminan," ucap anggota DPR-RI dari dapil Jawa Timur itu.

Terlebih lagi, dia melanjutkan, program KUR sudah diasuransikan oleh pemerintah di Askrindo. Dengan begitu, perbankan hanya menanggung risiko 20 persen maksimal.

Andreas meminta perbankan untuk melihat kemampuan calon peminjam KUR sehingga tidak serta-merta menolak permohonan yang diajukan IKM dan UMKM.

Andreas juga meminta perbankan tidak khawatir berlebihan akan kredit macet.

"Pertanyaan saya ke perbankan sederhana, kalau mereka (IKM dan UMKM) selama lima tahun saja bisa bertahan dengan rentenir, kok enggak bisa perbankan membiayai?" ucap Andreas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com