Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Indonesia Berinovasi

Kompas.com - 08/08/2016, 21:35 WIB

Oleh : Humbul Kristiawan

 

Jika kita berada pada institusi yang salah satu budayanya adalah inovatif, maka bersyukurlah”. Socrates (470 SM - 399 SM)

Tri Rismaharini menyulap kota Surabaya yang sebelumnya penuh sampah menjadi bersih dan rapi.

Ia melakukan hal itu bukan dengan memperbanyak armada pengangkut sampah menuju tempat pembuangan akhir (TPA), melainkan dengan program 3R, reduce, reuse, recycle.

Risma, panggilan akrab Walikota Surabaya itu berpikir, pengelolaan sampah untuk kota sebesar Surabaya, dengan produksi sampah mencapai 2.300 meter kubik perhari, tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional dengan mengangkut seluruh sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Cara seperti itu makin lama makin mahal dan tidak efektif.

Karena itu, kata Risma, volume sampah sebisa mungkin harus ditekan mulai dari sumber utamanya, yakni rumah tangga.

Risma pun menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah.

Walikota perempuan Surabaya pertama itu mengajak masyarakat membangun rumah kompos dan bank sampah di lingkungan masing-masing.

Sampah yang sebelumnya tidak berguna, kini malah menjadi sumber penghasilan warga.

Warga bisa menjual sampah organik ke rumah kompos. Warga pun bisa menjual sampah anorganik seperti plastik ke bank sampah.

Sampah organik kemudian diolah menjadi kompos atau pupuk organik yang bisa dijual atau dipakai warga, sedangkan sampah anorganik didaur ulang menjadi bahan baku yang bernilai tambah.

Dengan konsep 3R tersebut, sampah yang dikirim ke TPA kini berkurang hingga menjadi 1.200 meter kubik per hari.

Masyarakat pun diuntungkan karena bisa mendapatkan penghasilan dari sampah.

Sementara itu, di tangan Ridwan Kamil atau biasa disapa Emil,  Bandung menjadi kota yang paling interaktif dan komunikatif.

Walikota Bandung itu membangun Bandung Command Centre yang berfungsi sebagai pusat kendali  informasi dan pengelolaan data pemerintahan.

Di ruang Bandung Command Center terdapat layar besar yang menayangkan data-data seluruh Satuan kerja perangkat daerah, pantauan kamera CCTV di berbagai tempat, pengaduaan pelayanan publik, dan peristiwa yang terjadi di Kota Bandung melalui media sosial.

Dengan konsep ini, pemkot Bandung bisa mengetahui persoalan warganya secara realtime sehingga bisa segera dicarikan solusinya.

Masyarakat pun bisa menyampaikan keluhannya dengan cepat melalui media sosial.

Pemerintah dan warga akhirnya saling berinteraksi dan bersinergi membangun Kota Bandung.

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com