Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Akui Pemerintah Banyak Lalai soal UU Minerba

Kompas.com - 06/09/2016, 14:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana revisi Undang-undang (UU) Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) masih terus digodok. Revisi UU tersebut merupakan inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan, pemerintah kini tengah melakukan kajian perubahan UU tersebut. 

"Kami tadi hanya mengkaji. Ternyata pemerintah banyak lalai juga. Tidak bermaksud bicara yang lalu. Ini bicara (era) kami. Saya mengoreksi diri saya sendiri, ada hal-hal dalam UU itu yang belum dilaksanakan," aku Luhut di Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Namun sayangnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu tidak banyak menjelaskan kelalaian apa yang dilakukan pemerintah sehingga implementasi UU Minerba tidak berjalan mulus. "Banyak itu," kata dia singkat.

Menurut Luhut, revisi UU Minerba bukan berarti pemerintah ingin mengambil langkah mundur dari tujuan hilirisasi mineral. Namun, pemerintah terpaksa mengubah UU Minerba lantaran, eksekusi dari UU ini sangat terlambat.

"Sebenarnya saya tidak ingin mundur. Tapi, UU 4 Tahun 2009 itu kan pemerintah terlambat melaksanakannya. Jadi terperangkap. Pemerintah harus mencari jalan keluar agar UU itu bisa tetap dilaksanakan," ucap Luhut.

Tata Ulang Ekspor Konsentrat

Sementara itu, terkait dengan relaksasi ekspor konsentrat, Luhut menyebut rencananya akan ada delapan komoditas yang akan ditata ulang.

Rencana relaksasi ekspor kedelapan konsentrat tersebut dikarenakan perkembangan pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) yang tak kunjung selesai.

"Ada jangka waktu relaksasinya, tiga tahun atau lima tahun, saya lupa. Tim pokja sedang melihat itu, termasuk komoditas yang akan direlaksasi," kata Luhut.

Kompas TV Luhut Lanjutkan Sejumlah Program yang Disusun Arcandra

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com