Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi Perbesar Bisnis Sun Life di Indonesia

Kompas.com - 16/09/2016, 17:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan asuransi jiwa PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) mengumumkan langkah strategis berupa integrasi PT CIMB Sun Life (CSL) ke Sun Life.

Sun Life secara resmi mengakuisisi 51 persen saham CSL dari mitra jangka panjang perusahaan, CIMB Group.

Langkah ini dilakukan untuk mendukung kebijakan single presence pada industri asuransi nasional dan untuk memperbesar bisnis Grup Sun Life Financial Inc di Indonesia.

“Integrasi merupakan sebuah langkah maju bagi perusahaan. Integrasi ini merupakan langkah tepat untuk memperkuat posisi Sun Life di industri asuransi di Indonesia,” ujar Presiden Sun Life Financial Asia Kevin D Strain.

Hadir pada kesempatan itu Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) per kuartal I 2016, peringkat Sun Life berdasarkan nilai premi masih berada pada posisi ke-25 dari 50 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.

Namun setelah integrasi, peringkat Sun Life naik menjadi posisi ke-17. Apabila dibandingkan dengan perusahaan asuransi jiwa patungan saja, peringkat Sun Life naik dari posisi 16 menjadi 12.

Elin Wati menambahkan, integrasi juga akan meningkatkan pangsa pasar premi Sun Life pada industri asuransi jiwa di Tanah Air.

“Pangsa pasar kami naik dari sebelumnya 0,8 persen menjadi 1,5 persen,” tutur Elin.

Pasalnya, total pendapatan premi setelah integrasi menjadi Rp 1,04 triliun dan aset perusahaan juga bertambah besar menjadi Rp 9,14 triliun.

“Integrasi ini juga akan memperkuat layanan kami ke nasabah. Jumlah sales force kami pun menjadi semakin banyak. Kini kami didukung lebih dari 10.200 tenaga pemasar,” ujar Elin.

Saat ini, Sun Life memiliki 104 kantor pemasaran konvensional dan 55 kantor pemasaran syariah di 70 kota di Indonesia.

Sun Life juga akan terus mengembangkan strategi multi-distribusinya, terutama kemitraan dengan sejumlah bank seperti BNI, CIMB Niaga, BCA, Bank Commenwealth, Bank OCBC NISP, dan Bank Nobu.

Elin memaparkan, integrasi itu pertama kali diumumkan pada 23 Maret 2016, dan prosesnya baru tuntas akhir Juni 2016 lalu.

“Integrasi ini sejalan dengan visi Sun Life, ingin membantu keluarga Indonesia meningkatkan kesejahteraannya melalui kemapanan financial,” tutur dia.

Setelah integrasi ini, Presiden Direktur CIMB Sun Life Vivien Kusumowardhani diangkat menjadi Presiden Komisaris Sun Life Financial Indonesia.

Potensi Indonesia

Pada 2015, laba Sun Life Financial Indonesia sebesar Rp 96,93 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2014 yang tercatat rugi sebesar Rp 137,23 miliar.

Kevin menambahkan, Sun Life fokus mengembangkan bisnis di Indonesia karena populasi Indonesia sangat besar, mencapai lebih dari 250 juta orang; kelas menengah yang tumbuh pesat; dan penetrasi asuransi yang masih rendah di pasar.

“Indonesia pasar penting bagi kami. Ini peluang besar. Ada satu kebutuhan akan produk-produk asuransi dan solusi keuangan bagi kelas menengah dalam mempersiapkan masa depan. Kami juga menjalankan misi membantu keluarga Indonesia meraih kesejahteraan melalui kemapanan finansial,” kata Kevin.

Kevin Strain menambahkan, pihaknya melakukan banyak investasi di Indonesia. Seperti menanamkan 40 juta dollar AS untuk agency, membangun gedung baru berupa Menara Sun Life, mengakuisisi CIMB Sun Life, dan menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra.

Hal senada dikatakan Elin. Menurut dia, integrasi itu menjadi bukti komitmen Sun Life di Indonesia.

Ia yakin, industri asuransi jiwa akan terus tumbuh, walaupun ekonomi masih mengalami perlambatan.

Menurut dia, bisnis asuransi adalah bisnis yang unik karena merupakan bisnis jangka panjang, sehingga cukup tangguh melalui berbagai krisis.

“Asalkan pengelolaan keuangannya dilakukan secara berhat-hati dan profesional, maka krisis tidak berpengaruh. Apalagi, setelah krisis dan ekonomi mulai pulih, biasanya bisnis asuransi makin prospektif,” kata dia.

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim sebelumnya mengatakan total pendapatan industri asuransi jiwa per kuartal I 2016 mencapai Rp 48,94 triliun, meningkat sebesar 9,2 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 44,8 triliun.

Menurut dia, industri asuransi jiwa bisa tumbuh sekitar 20-30 persen per tahun dalam kurun waktu lima tahun mendatang.

Soalnya, kata Hendrisman, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir industri asuransi jiwa mampu tumbuh di kisaran 20-30 persen per tahun

"Bagaimanapun kondisi ekonomi, asuransi jiwa tetap saja tumbuh. Itu yang meyakinkan kita asuransi jiwa akan tumbuh 23 persen sampai dengan 29 persen pada tahun 2016," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com