JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar mengatakan, saat ini industri pengolahan hasil pertanian perlu dikembangkan di desa-desa.
Hal ini dilakukan untuk menjaga dan mengatur harga disaat komoditas pertanian mengalami musim panen atau bahkan kelebihan produksi.
Seperti halnya komoditas cabai yang akan mengalami penurunan harga ekstrim disaat musim panen tiba dan kelebihan produksi.
"Saat musim panen harus ada permintaan lebih supaya harga tidak anjlok, kalau musim panen kan harga cabai bisa Rp 9.000 per kilogram (kg), menangis petaninya kalau harganya anjlok. Jadi kalau ada permintaan yang lebih harganya tidak anjlok," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (21/10/2016).
Menurutnya, mengatasi persoalan tersebut diperlukan pengembangan industri pengolahan hasil produksi pertanian.
"Agar meningkatkan permintaan saat musim panen, caranya harus dikembangkan industri-industri pengolahan," kata dia. Dengan adanya industri pengolahan secara tidak langsung juga akan meningkatkan geliat ekonomi masyarakat.
"Jadi ada produk-produk olahan seperti cabai kering, cabai bubuk, sampai cabai sambal botol dengan skala-skala kecil yang bisa dikerjakan di pedesaan jadi senantiasa ada permintaan saat panen raya untuk industri pengolahannya," jelasnya.
Menurut Hermanto, hal itu semua berujung pada keputusan pemerintah karena terkait persialan investasi.
"Itu semua akhirnya adalah investasi, pemerintah dan Kementerian Pertanian harusnya ada dan hadir untuk persoalan itu, ini dua-duanya perlu dikembangkan, jangan salah satu saja, saat ini jangankan dua-duanya satu saja belum," pungkasnya.