Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop: Program Kementerian Tak Selalu Gunakan APBN

Kompas.com - 25/10/2016, 13:39 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengungkapkan, beberapa program strategis pemberdayaan koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pada kementriannya tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara  (APBN).

"Tidak semua program melalui APBN, karena APBN kita terbatas," kata Puspayoga dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Senin (24/10/2016).

Menkop menjelaskan, salah satu program kementeriannya yang tidak menggunakan APBN adalah program pembuatan hak cipta UKM.

Program tersebut terlaksana melalui koordinasi dan kerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM.

"Awalnya, saya terima keluhan dari para UKM yang setelah produknya laku terjual di pameran di luar negeri, hak cipta produknya dipakai oleh pembelinya di sana. Jadi, ketika akan pameran lagi, tidak bisa pasarkan produk itu karena sudah jadi milik orang lain di luar negeri. Hal itu merugikan UKM, makanya kami gratiskan pengurusan hak cipta," jelas Puspayoga.

Selain gratis, lanjut Puspayoga, lama prosesnya pun tidak lagi enam bulan, melainkan cukup satu jam saja bila segala persyaratan sudah terpenuhi.

"Pelaku UKM bisa memanfaatkan program strategis ini bila ingin pameran produk di luar negeri," tandas dia.

Sementara itu, untuk meningkatkan akses pasar bagi UKM di Indonesia, Menkop menyarankan agar UKM dapat memanfaatkan Gallery UKM Indonesia WOW di Smesco Jakarta untuk memajang produk unggulannya.

"Untuk produk UKM layak ekspor bisa dipajang dan dipasarkan melalui LLP KUKM di Gedung Smesco Jakarta yang merupakan etalase produk UKM seluruh Indonesia," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan kerja sama e-commerce dengan Bukalapak, BliBli.com, Lion Air sebagai mitra strategis pengembangan pasar UKM.

"Dengan pola kerja sama dan koordinasi dengan pihak lain seperti itulah, Kemenkop dan UKM tetap bisa menjalankan banyak program strategis," tegas Puspayoga.

Berdasarkan data Kemenkop, pada 2015, kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam lima tahun terakhir.

Namun, kontribusi sektor UMKM terhadap ekspor Indonesia tahun 2015 hanya 15,8 persen, jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com