Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perlu Revitalisasi Sistem Pendidikan Vokasi

Kompas.com - 25/10/2016, 15:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah perlu melakukan revitalisasi sistem pendidikan vokasi. Tujuannya, untuk menyesuaikan kualitas dan memenuhi kebutuhan lapangan kerja.

Hal itu dipaparkan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat konferensi pers Dua Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Kementerian Sekretariat Negara di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

"Harus ada konsep yang jelas, bahwa 60-70 persen dari kegiatan itu bukan hanya di kelas tapi harusnya praktik dan magang dan seterusnya," ujar Darmin

Menurut Darmin, kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu diubah agar memenuhi modul pelatihan kejuruan tertentu.

Darmin menjelaskan kurikulum tersebut dapat diaplikasikan agar siswa siswi SMK dalam waktu pendidikan tiga tahun dapat menguasai kompetensi per jurusan.

"Tahun pertama dia harus punya kompetensi yang jelas dan punya sertifikat kompetensi kalo dia lulus tentu saja," jelas Darmin.

Cetak biru yang diajukan Kemenko Perekonomian untuk revitalisasi sistem keterampilan pelatihan adalah untuk menutup jarak antara kebutuhan perusahaan dengan hasil penyedia pelatihan yang telah ditingkatkan kualitasnya.

Selain itu, cetak biru juga akan mendukung jaminan kualitas untuk penyedia pelatihan dan pekerja yang potensial guna meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM).

Pelatihan Industri

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pelatihan untuk industri dalam bentuk pendidikan kilat dalam dua tahun terakhir telah diberikan kepada sebanyak 37.334 orang.

Seluruh SDM tersebut telah terserap oleh perusahaan di industri yang membutuhkan tenaga kerja berkualifikasi khusus.

Tenaga kerja tersebut telah melalui pelatihan industri berbasis kompetensi Sistem 3 in 1 yaitu Pelatihan-Sertifikasi-Penempatan Kerja.

Dengan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang terarah, Menperin mengatakan, berpotensi membangun perkembangan industri di Indonesia.

"Pendidikan vokasi akan membangun industri, sehingga kita akan mendorong bahwa vokasi ini mempersiapkan tenaga kerja agar bisa bekerja di masing-masing industri," kata Airlangga.

Selain itu, Kementerian Perindustrian mencatat bahwa penyerapan tenaga kerja melalui pendidikan SMK, D1, D2, D3 dan D4 yang pelatihannya bekerja sama dengan asosiasi, kawasan industri maupun perusahaan industri selama dua tahun terakhir sebanyak 12.111 orang.

Pendidikan dan pelatihan yang terkualifikasi khusus tersebut dapat menyediakan tenaga kerja khusus yang dibutuhkan oleh industri, ujar Airlangga.

Kompas TV Pengamat: Pendidikan Karakter Butuh Proses Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com