Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Riset: Kemampuan Mengangsur Rumah Masyarakat Kelas Bawah Hanya Rp 500.000 Per Bulan

Kompas.com - 27/10/2016, 15:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan juga bantuan uang muka bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk pemenuhan kebutuhan papan nampaknya masih belum cukup.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Perum Perumnas, daya beli MBR untuk mengangsur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi hanya sekitar Rp 500.000 per bulan.

Sementara itu, cicilan paling murah untuk KPR bersubsidi saat ini sudah hampir menyentuh Rp 1 juta per bulan.

Direktur Pemasaran Perum Perumnas Muhammad Nawir mengatakan, penelitian tersebut dilakukan pada Juni-Juli 2016 dan melibatkan 11.600 responden dari 28 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

“Kalau dengan kemampuan mengangsur Rp 500.000 per bulan, harusnya nilai KPR dengan pola FLPP adalah Rp 70 juta – Rp 80 juta. Tetapi sekarang harga rumah dengan pola FLPP sebesar Rp 116 juta ke atas. Sehingga ada gap antara daya beli dengan suplai harga,” kata Nawir dalam diskusi Forum Ekonomi Nusantara yang digelar Harian Kompas dengan tajuk "Mempercepat Pembangunan Rumah Sederhana", di Jakarta Rabu (26/10/2016).

Nawir merinci, sebanyak 46,8 persen responden di Sumatera memiliki daya beli Rp 500.000 per bulan untuk KPR bersubsidi.

Sementara itu, di Jawa ada 38,2 persen dari responden dengan kemampuan mengangsur sama.

Di Kalimantan, sebanyak 29,5 persen responden mampu mengangsur KPR dengan cicilan Rp 500.000 per bulan. Adapun di Sulawesi, sekitar 45,7 persen responden memiliki daya beli di level sama.

Secara nasional, sebanyak 40 persen dari responden mengaku hanya mampu mengangsur KPR bersubsidi dengan cicilan Rp 500.000 per bulan.

“Kemampuan atau daya beli MBR ini yang menjadi tantangan bagi kita. MBR ini umumnya para pekerja di level UMR. Daya beli mereka hanya Rp 500.000 per bulan untuk perumahan,” jelas Nawir.

Padahal, kata Nawir, pemerintah harus menekan backlog perumahan sebanyak 13,6 juta unit.

Nawir mengatakan, Perum Perumnas sebagai BUMN yang bergerak di sektor perumahan pun turut memutar otak bagaimana menyediakan rumah murah yang sesuai dengan kemampuan atau daya beli MBR.

Salah satu langkahnya yaitu dengan melakukan urban renewal. Upaya ini dilakukan dengan menata ulang proyek Perumnas yang dibangun di era 60-80'an.

Proyek-proyek milik Perumnas yang dibangun pada masa itu, saat ini sudah ada di jantung kota.

Sehingga dengan keterbatasan lahan yang ada, Perum Perumnas menambah jumlah lantai dari rusunami yang ada di tengah-tengah kota itu.

Seperti misalnya, yang ada di Sukaramai Medan, yang akan dibangun menjadi 20 lantai dari eksisting saat ini yang hanya lima lantai.

“Sehingga yang saat ini hanya mampu menampung 400 KK, nantinya akan bisa menjadi 2.000-2.500 KK. Dan harganya akan terjangkau karena tanahnya sudah ada,” imbuh Nawir.

Upaya lain yang dilakukan yaitu mengembangkan konsep TOD area (Transit Oriented Development) dengan BUMN lain seperti PT KAI (Persero).

Selain mempermudah dalam ketersediaan lahan bagi Perum Perumnas, konsep TOD ini juga memberikan manfaat bagi MBR urban yang membutuhkan akses transportasi seperti commuterline.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com