Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkat, Inflasi DKI Jakarta 0,25 Persen pada Oktober 2016

Kompas.com - 01/11/2016, 22:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DKI Jakarta melaporkan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016 mencapai 0,25 persen.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,14 persen secara bulanan (mtm) dan inflasi DKI Jakarta pada bulan sebelumnya sebesar 0,18 persen (mtm).

Meningkatnya inflasi pada bulan Oktober 2016 terutama dipicu oleh penyesuaian beberapa harga komoditas administered prices, seperti tarif listrik, bahan bakar rumah tangga dan tarif kereta api.

"Walau demikian, tekanan inflasi Jakarta hingga bulan ke-10 tahun 2016 relatif masih terkendali,” ujar Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P Joewono dalam pernyataan resmi, Selasa (1/11/2016).

Inflasi kumulatif hingga Oktober 2016 yang baru mencapai 1,85 persen (ytd), lebih rendah dari inflasi nasional 2,11 persen (ytd), dan jauh lebih rendah dari rata-rata lima tahun terakhir yang tercatat sebesar 4,06 persen (ytd).

Hal itu tidak terlepas dari pergerakan inflasi kelompok volatile food dan kelompok inti yang stabil, bahkan cenderung menurun. Kelompok volatile food (bahan pangan yang harganya kerap bergejolak) pada bulan Oktober kembali mencatat deflasi.

Daging ayam ras mengalami deflasi sebesar 2,86 persen (mtm), diikuti harga telur ayam ras yang juga mencatat deflasi sebesar 3,06 persen (mtm). Adapun bawang merah mengalami deflasi sebesar 4,57 persen (mtm). Hal ini seiring panen raya di daerah sentra produksi antara lain Brebes.

Penyesuaian harga beberapa komoditas administered prices menyebabkan tertahannya laju penurunan inflasi pada bulan Oktober 2016.

Faktor pemicu meningkatnya inflasi administered prices antara lain kenaikan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,71 persen dan naiknya tarif listrik sebesar 2,20 persen (mtm), terkait kebijakan kenaikan tarif 12 golongan listrik nonsubsidi.

Selain itu, kenaikan cukai rokok secara bertahap sejak awal tahun, serta tarif KRL Commuter Line yang berdampak pada inflasi angkutan kereta sebesar 6,26 persen (mtm), juga turut menyumbang kenaikan kelompok inflasi administered prices.

“Kenaikan harga bahan bakar rumah tangga, tarif listrik dan tarif KRL ini pula yang menjadi faktor penyebab lebih tingginya inflasi Jakarta dibandingkan dengan inflasi nasional,” ujar Doni.

BI memprediksi tekanan inflasi pada bulan November hingga akhir tahun 201 akan sedikit meningkat. Namun, hal tersebut tidak akan memengaruhi capaian inflasi Jakarta keseluruhan tahun 2016 yang diperkirakan cenderung berada pada level bawah dari target inflasi.

“Kendati demikian, hujan yang berkepanjangan akibat fenomena La Nina masih menjadi faktor risiko yang perlu terus diperhatikan,” tutur Doni.

Kompas TV Isu Kenaikan Harga Rokok Menyumbang Inflasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com