Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar 20 Juta Wisatawan, BUMN Pariwisata Luncurkan Portal ‘Xplorindonesia’

Kompas.com - 14/11/2016, 06:01 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemanfaatan infrastruktur informasi dan teknologi di sektor pariwisata sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas pariwisata nasional.

Menindaklanjuti hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan sejumlah BUMN sektor pariwisata antara lain Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Patra Jasa dan PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), Prambanan dan Ratu Boko memperkenalkan portal digital pariwisata BUMN ‘Xplorindonesia’.

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, sudah saatnya BUMN pariwisata menjadi bagian dari industri digital saat ini.

"Akselerasi melalui inovasi seperti ini perlu kita dorong demi upaya mencapai target pemerintah yaitu 20 juta wisatawan. Selain itu, sektor pariwisata ditargetkan berkontribusi sebesar 8 persen dari Produk Domestik Bruto Nasional dan menyumbang devisa Negara sebesar Rp 240 triliun serta lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang di 2019," kata Rini dalam keterangan tertulisnya akhir pekan lalu.

Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer menuturkan, industri digital memiliki terobosan-terobosan signifikan dalam mengembangkan sebuah industri lain baik dalam hal melakukan engagement dengan masyarakat yang simple dan responsif hingga transaksi keuangan yang lebih mudah.

"Melalui ‘Xplorindonesia’ maka BUMN pariwisata dapat mengotimalkan relasi timbal balik pemangku kepentingan pariwisata baik dalam hal mencari informasi, merencanakan seluruh kegiatan wisata, hingga melakukan transaksi pembayaran dan bahkan investasi," tutur Abdulbar.

‘Xplorindonesia’ adalah platform digital yang akan mengintegrasikan kekuatan BUMN pariwisata sekaligus menjadi salah satu bentuk dukungan BUMN terhadap kampanye yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata terutama untuk memperkuat keterlibatan publik dan industri pariwisata.

Platform hasil Sinergi BUMN ini nantinya akan menjadi penghubung antara wisatawan dengan produk-produk dan layanan yang dimiliki BUMN pariwisata dan pelaku industri pariwisata di Indonesia. Ke depan ‘Xplorindonesia’ akan tersedia dalam bentuk aplikasi yang bisa digunakan dalam perangkat smartphone.

Saat ini pengembangan Platform digital ini telah mencapai tahap akhir dan proses finalisasi. Rencananya inovasi ini secara resmi akan diluncurkan pada Januari 2017 serta ditargetkan dapat merangkul 3,5 juta anggota komunitas dan wisatawan.

"Selain membentuk ekosistem pariwisata, platform ini diharapkan dapat mengintegrasikan aset BUMN Pariwisata dan dapat menciptakan inovasi baru guna menambah penghasilan Negara melalui pariwisata," tandas Abdulbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup 'Hijau'

Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup "Hijau"

Whats New
Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com