Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Investasi Asing di Indonesia Kalah Dibandingkan China dan Vietnam?

Kompas.com - 20/11/2016, 12:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Investasi asing yang ada di Indonesia tampaknya masih kalah bila dibandingkan dengan investasi asing yang masuk ke negara-negara seperti Vietnam dan China.

Kedua negara tersebut kini menjadi basis manufaktur yang cukup diperhitungkan oleh investor asing yang ingin menanamkan modalnya.

Senior Economist United Overseas Bank Limited (UOB) Suan Teck Kin menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa Indonesia tampak kalah dibandingkan China dan Vietnam. Salah satu faktor tersebut adalah infrastruktur yang menopang investasi.

Suan menjelaskan, investor asing akan masuk dan menanamkan modalnya apabila ada ketersediaan infrastruktur. Selama ini, investasi di Indonesia cenderung mahal lantaran biaya logistik dan infrastruktur yang mahal pula.

“Perumpamaannya seperti ini, estimasi biaya logistik memindahkan produk dari Jepang ke Indonesia lebih murah dibandingkan memindahkan produk di dalam Indonesia sendiri,” kata Suan pada acara media briefing ASEAN & Belt and Road: Connectivity di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Selain itu, ada pula banyak faktor lain seperti birokrasi yang berbelit, transportasi yang kurang efisien, kemacetan lalu lintas, dan munculnya biaya-biaya tidak terduga lainnya.

Suan mengatakan, Indonesia harus menangani segala hambatan tersebut agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Suan juga mengatakan, permasalahan infrastruktur harus segera dibenahi di Indonesia. Sebab, ketimpangan infrastruktur di Indonesia begitu besar di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tetangga se-kawasan, bahkan dibandingkan dengan acuan global yang dipatok World Economic Forum.

“Banyak hal tidak hanya logistik, tapi juga birokrasi, biaya tak terduga, transportasi, kondisi pergudangan yang tidak terlalu bagus, kemacetan lalu-lintas, dan banyak gangguan lainnya. Ini harus ditangani,” ujar Suan.

Ia pun mengapresiasi upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo yang berusaha memperbaiki hambatan tersebut dengan proyek-proyek infrastruktur. Akan tetapi, yang harus dipastikan adalah keberlangsungan proyek tersebut beserta pendanaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com