NUSA DUA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mencatat jumlah pelaku financial technology (fintech) yang telah didaftar telah mencapai sekitar 100 pelaku.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, pendataan dilakukan melalui Klinik Fintech yang disediakan oleh bank sentral. Melalui klinik tersebut, para startup yang ada di sektor ini melakukan konsultasi seputar bisnis mereka.
"Potensi fintech ini besar, tapi mungkin juga mereka ada yang bisnisnya masuk ke yang biasa. Makanya, kami membuka klinik untuk membantu mereka melakukan konsultasi seputar kegiatan bisnisnya, termasuk aturan-aturan yang ada," ujarnya di sela-sela konferensi global "Financial Inclusion and FInancial Stability" di Grand Hyatt Nusa Dua, Rabu (30/11/2016).
Menurut Ronald Waas, meski punya potensi besar, tetapi nilai transaksi masih kalah jauh jika dibandingkan dengan e-dagang atau e-commerce.
Sejauh ini ada empat kelompok fintech, yakni peer to peer landing yang berupa pemberian pinjaman, market provisioning, investment, kemudian pembayaran.
"Adapun yang kami atur adalah lebih ke payment atau pembayaran. Itu yang saat ini kami terus lakukan pendataan," jelas Ronald.
BI sebelumnya menyatakan jumlah perusahaan penyedia layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) kian bertambah.
Fintech pun memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan kapan saja dan di mana saja.
Ronald Waas mengakui, pertumbuhan fintech saat ini sangat cepat dan rata-rata pelaku usahanya adalah generasi muda. Bank sentral pun menaruh perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan fintech.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.