Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Perkembangan Keuangan Berkelanjutan Menunjukkan Tren Positif

Kompas.com - 01/12/2016, 12:20 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com — Perkembangan keuangan berkelanjutan terus menunjukkan tren positif. Tidak hanya di tingkat global, tetapi juga di tingkat Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad, saat memberikan sambutan pada International Sustainable Finance Forum 2016 di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/12/2016).

"Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai inovasi ataupun terobosan yang dilakukan, baik oleh pemerintah, OJK atau bank sentral, maupun stakeholder terkait lainnya dalam mendukung upaya global ini," kata Muliaman D Hadad.

Muliaman menjelaskan bahwa inovasi tersebut termasuk perkembangan aturan-aturan atau regulasi pendukung keuangan berkelanjutan, pemberian insentif, serta perkembangan produk dan layanan jasa keuangan, seperti perbankan, pasar modal, industri keuangan non-bank (IKNB) dengan mengedepankan penerapan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan.

"Perkembangan inovasi akan sangat dipengaruhi oleh munculnya ide-ide baru seiring dengan perkembangan kebijakan dan riset-riset terkait keuangan berkelanjutan," ujarnya.

Terkait dengan hal ini, OJK menyiapkan pokok-pokok pengaturan mengenai keuangan berkelanjutan yang berlaku untuk semua industri jasa keuangan.

Dalam rangka pelaksanaan implementasi keuangan berkelanjutan, OJK bekerja sama dengan beberapa lembaga internasional, seperti IFC, WWF, dan USAID, pada tahun ini untuk menerbitkan beberapa buku yang berisi mengenai panduan pelaksanaan keuangan berkelanjutan dan modul traning.

Langkah lainnya adalah meluncurkan situs sustainable finance. Ini merupakan situs yang terdapat dalam website OJK. Tujuannya menyediakan informasi terpadu mengenai keuangan berkelanjutan bagi pemangku kepentingan dalam rangka mendukung implementasi keuangan berkelanjutan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com