Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sudah Perkirakan Kenaikan Harga Minyak

Kompas.com - 04/12/2016, 06:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu dalam pertemuan di Vienna, Austria, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyepakati pembatasan produksi minyak.

Ini adalah kesepakatan pertama yang dilakukan OPEC sejak tahun 2008 lalu. Kesepakatan ini menggiring harga minyak masuk ke zona penguatan.

Terbukti, harga minyak dunia telah melonjak 14 persen dalam waktu tiga hari saja.

Dengan demikian, harga minyak dunia ditutup menguat ke level tertinggi dalam 17 bulan pada level 51,68 dollar AS per barrel pada Jumat (2/12/2016) waktu setempat.

Bank Indonesia (BI) menyatakan telah memperkirakan kenaikan harga minyak tersebut. Bank sentral memperkirakan, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) berada pada level 40 dollar AS per barrel pada tahun ini.

"Baseline kami tahun ini ICP mencapai 40 dollar AS per barrel. Harga minyak asumsi kami tahun depan akan lebih tinggi," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung pada acara pelatihan wartawan ekonomi BI di Kuta, Bali, Sabtu (3/12/2016).

Juda menjelaskan, penghitungan ICP biasanya adalah acuan harga minyak mentah Brent dikurangi 3 hingga 4 persen.

Asumsinya, harga minyak mentah Brent saat ini berada pada kisaran 48 hingga 49 dollar AS per barrel.

Adapun pada 2017 mendatang, ICP diperkirakan mencapai rata-rata 45 dollar AS per barrel.

Angka tersebut diakui Juda cukup masuk akal dan konservatif sebagai asumsi harga minyak pada 2017 mendatang.

Namun demikian, Juda memandang kesepakatan OPEC cenderung belum pasti dan masih sangat cair. Sehingga, sulit untuk memprediksi secara pasti kenaikan harga minyak dunia.

"Tahun depan proyeksi kami rata-rata ICP 45 dollar AS per barrel. Ini pengaruhnya ke mana-mana, ke neraca pembayaran, ke fiskal, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain," tutur Juda.

(Baca: Minyak Indonesia Habis 12 Tahun Lagi, Krisis Mengintai Anak dan Cucu )

Kompas TV Negara OPEC Sepakat Pangkas Produksi Minyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com