Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2018, Pemerintah Salurkan Subsidi Langsung Lewat "Smart Card"

Kompas.com - 06/12/2016, 18:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan menyalurkan seluruh bantuan subsidi langsung non-tunai melalui satu smart card (kartu pintar).

"2018, kita sudah bisa satu kartu. Tidak ada lagi subsidi listrik (subsidi harga), tidak ada lagi subsidi LPG 3 kilogram (subsidi harga), semuanya akan dikonversi ke subsidi langsung," kata Bambang dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Bambang mengatakan, tarif listrik dengan daya 450 volt Ampere (VA) dan 900 VA akan kembali ke harga keekonomian.

Namun, pemegang kartu smart card yang berhak memperoleh subsidi bisa memiliki dana lebih dari subsidi tersebut untuk membayar tagihan listrik.

Selain untuk penyaluran subsidi listrik dan LPG 3 kilogram, smart card ini juga diperuntukkan bagi empat bantuan sosial seperti beras sejahtera (rastra), jaminan kesehatan nasional (KIS), kartu Indonesia pintar (KIP), serta program keluarga harapan (PKH).

"Dengan model tepat sasaran ini, masyarakat merasakan pemerintah hadir. Sebab, terus terang, dengan sistem subsidi harga (misalnya listrik), masyarakat tidak merasa pemerintah memikirkan mereka. Dikiranya PLN kasih harga sebenarnya (padahal harga disubsidi)," ujar mantan Menteri Keuangan itu.

Ditemui di sela-sela seminar, Bambang menjelaskan smart card akan dimulai penggunaannya pada 2017, untuk menyalurkan rastra kepada 40 persen kelompok masyarakat terbawah, berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).

"Pilot project akan dilakukan di 44 kota," kata Bambang. Selanjutnya, program-program bantuan lain seperti KIS, KIP, dan PKH akan disalurkan melalui smart card setelah Kementerian Sosial selesai melakukan pemutakhiran data.

Bambang menambahkan, khusus untuk subsidi listrik dan LPG 3 kilogram, penyaluran langsung non-tunai ini akan menghemat APBN hingga Rp 28 triliun, terdiri dari penghematan subsidi listrik sebesar Rp 20 triliun, dan sisanya adalah penghematan subsidi LPG 3 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com