Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Tergelincir Usai Capai Level Tertinggi dalam Setahun

Kompas.com - 07/12/2016, 09:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah global tergelincir setelah mencapai level tertinggi setahun, pada Selasa, setelah lonjakan beberapa hari sejak kesepakatan pemangkasan produksi oleh organisasi negara-negara eksportir minyak dunia (OPEC).

Harga acuan minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Januari turun 86 sen (1,7 persen) ke level 50,93 dollar AS per barel. Sementara itu, harga acuan minyak Brent turun 1,01 dollar AS (1,8 persen) menjadi 53,93 dollar AS per barel.

Banyak pedagang dan analis menjadi lebih percaya diri melihat kemungkinan OPEC untuk menindaklanjuti kesepakatan. Namun, masih banyak juga orang percaya anggota OPEC akan melanggar kuota baru.

Pada Selasa lalu, data menunjukkan prediksi peningkatan bulanan setelah November. Peningkatan stok minyak Amerika Serikat juga dapat membebani harga.

"Kami selalu mengatakan di berita, harga akan bergerak naik. Kemudian aksi jual terjadi saat pasar menemukan bukti pemotongan, dan kemudian naik lebih tinggi," kata Amrita Sen, kepala analis minyak Energy Aspects yang berbasis di London sebagaimana dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (7/12/2016).

Sayangnya, broker dan pedagang tidak menemukan bukti itu pada Selasa. Beberapa data menunjukkan output dari OPEC telah terus berkembang. Presiden Auspice Tim Pickering mengatakan, hal tersebut membuat OPEC lebih sulit merealisasikan target pemotongan.

Banyak pedagang yang khawatir masih tumbuhnya produksi, dan mempertanyakan pertemuan OPEC dan negara produsen minyak di luar kartel, yang direncanakan pada 10 Desember.

OPEC ingin rekan-rekan non-OPEC memangkas 600.000 barel per hari (bph). Commerzbank juga meragukan komitmen produsen terbesar OPEC, Arab Saudi, dan memperkirakan mereka akan menunggu Januari untuk menyesuaikan produksi.

Arab Saudi telah menurunkan harga untuk konsumen Asia, demi mempertahankan pangsa pasar. Direktur Divisi Berajangka di Mizuho Securities USA Inc Bob Mizuho mengatakan, jika Iran juga memotong harga, itu bisa jadi masalah besar bagi harga minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com