Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Ketidakpastian, Jepang Tetap Ratifikasi TPP

Kompas.com - 09/12/2016, 18:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang meratifikasi pakta perdagangan bebas Kerja Sama Trans-Pasifik (TPP). Ratifikasi tersebut mengandung harapan bahwa suatu hari akan ada dampak dari TPP meski presiden terpilih AS Donald Trump menyatakan bahwa AS akan hengkang dari TPP.

Mengutip Channel News Asia, Jumat (9/12/2016), TPP bertujuan untuk memotong batasan perdagangan di beberapa negara Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi terpesat.

Namun, TPP tidak melibatkan China dan dipandang tidak akan ada artinya tanpa AS. Pakta perdagangan bebas tersebut digodok selama lima tahun dan membutuhkan ratifikasi dari setidaknya enam negara yang menyumbang total 85 persen produk domestik bruto (PDB) dari semua anggota.

Dengan besarnya ukuran ekonomi AS, maka TPP tidak bisa dilanjutkan tanpa keikutsertaan negara itu.

Perjanjian TPP belum diratifikasi oleh Senat AS. Bulan lalu, Trump berjanji untuk menarik AS dari keanggotaan TPP segera setelah dirinya dilantik sebagai presiden AS pada Januari 2017.

Sebagai gantinya, Trump akan menjalin perjanjian perdagangan yang dinegosiasikan secara bilateral.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe beberapa waktu lalu menyatakan bahwa TPP tidak ada artinya tanpa AS. Akan tetapi, dengan meratifikasi TPP di parlemen hari ini, Jepang memberi sinyal bahwa persetujuan perdagangan itu bisa dihidupkan kembali ketika syarat-syaratnya dirasa lebih menguntungkan.

Pejabat pemerintahan Jepang menyatakan TPP akan bergulir ke fase pembekuan, namun mereka tidak akan memadamkan harapan bahwa TPP akan bangkit lagi di masa mendatang.

Taro Kono, pejabat senior di Partai Demokratik Liberal menyatakan, ada kemungkinan Trump akan berubah pikiran.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com