JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2016 bukan merupakan tahun yang mudah bagi perekonomian, tidak hanya Indonesia namun juga pada tataran global.
Perlambatan ekonomi pada beberapa negara berdampak pada menurunnya kinerja dan profitabilitas banyak korporasi skala global.
Kompas.com merangkum beberapa perusahaan global dan multinasional yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para pegawainya.
Pemangkasan jumlah pegawai tersebut dilakukan tidak hanya karena kinerja bisnis yang menurun akibat perlambatan ekonomi global, namun juga atas alasan efisiensi bisnis.
Sektor Teknologi Informasi
Beberapa perusahaan global di sektor teknologi informasi tercatat mengumumkan PHK terhadap pegawainya.
Raksasa TI Microsoft, misalnya, menyatakan bakal memangkas jumlah pegawai sebanyak 2.850 orang dalam kurun 12 bulan ke depan.
Microsoft berencana memangkas 4.700 atau sekitar 4 persen dari jumlah pegawai yang ada saat ini.
Sebagian besar pegawai yang akan dirumahkan berasal dari unit bisnis ponsel pintar alias smartphone.
Adapun raksasa TI lainnya, Intel, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 12.000 orang karyawan.
Dengan bisnis komputer pribadi atau PC yang kini tengah jatuh, Intel menyadari harus melakukan perubahan dengan cepat guna tetap bertahan dan kini lebih memfokuskan diri pada cloud.
Perusahaan penyedia layanan media sosial mikroblog Twitter juga melakukan PHK terhadap sekira 300 posisi pekerjaan. Jumlah tersebut merupakan 8 persen dari total pegawai Twitter.
Perusahaan produsen perlengkapan telekomunikasi asal Swedia Ericsson AG mengumumkan bakal menutup pabrik dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap setidaknya 3.000 orang karyawannya di seluruh dunia.
Hal ini sejalan dengan upaya penghematan biaya yang sedang dilakukan perusahaan yang produk ponselnya pernah berjaya di era 1990-an tersebut.
Sektor Migas