Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Pembiayaan Pegadaian Capai Rp 35,5 Triliun

Kompas.com - 18/12/2016, 18:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Direktur PT Pegadaian (Persero) Sri Mulyanto menyebutkan outstanding loan (OSL) atau penyaluran pembiayaan kepada masyarakat mencapai Rp 35,5 triliun. Menjelang tutup tahun ini, pihaknya optimistis dapat memenuhi target Rp 35,7 triliun.

"Diharapkan secara operasional maupun finansial target kinerja kami tercapai, masih ada sisa beberapa hari di bulan Desember ini," kata Sri, usai pengundian Kemilau Emas Pegadaian di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (18/12/2016) malam.

Sri mengatakan jumlah nasabah PT Pegadaian secara nasional mencapai 7 juta orang. Produk gadai masih menjadi favorit sebagian besar nasabah, disusul produk mikro untuk nasabah pengusaha kecil menengah dan terakhir produk gadai emas baik konvensional maupun syariah.

Di samping tiga produk tersebut, PT Pegadaian juga memiliki aneka produk jasa hingga properti beruba sembilan hotel yang akan segera dibangun.

Menurutnya pemberiah hadiah menjadi salah satu upaya untuk menarik minat sekaligus mempertahankan nasabah yang telah memanfaatkan produk dan pelayanan perusahaan plat merah ini.

Pemimpin PT Pegadaian Kantor Wilayah XI Semarang Damar Latri Setiawan menambahkan untuk OSL di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mencapai Rp 3,32 triliun dari target Rp 3,377 triliun.

"Per November 2016 pencapaian target sudah 99,2 persen. Kami yakin target akan terlampaui," kata Damar.

PT Pegadaian di Jawa Tengah dan DIY memiliki nasabah sekitar 800.000 orang. Sebagian besar nasabah adalah masyakarat kelas menengah ke bawah.

Produk gadai dan pembiayaan mikro masih mendominasi pelayanan PT pegadaian yang dimanfaatkan nasabah.

"Pertumbuhan terbesar ada di wilayah Pati, Tegal dan Purwokerto. Sebab di tiga wilayah itu banyak pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal itu juga dipengaruhi oleh tingginya kesadaran masyarakat atas layanan PT Pegadaian," ungkapnya.

Adapun barang agunan untuk mendapatkan dana pembiayaan sampai saat ini masih didominasi perhiasan emas mencapai sekitar 90 persen.

Damar mengatakan pihaknya juga memiliki produk pembiayaan khusus bagi petani, dengan agunan berupa BPKB kendaraan bermotor dan alat pertanian seperti traktor.

"Meskipun jadi agunan tapi traktor tetap bisa digunakan untuk bertani. Sistem pembayarannya pun ketika nanti petani sudah panen," katanya.

Saat ini PT Pegadaian telah memiliki desa binaan di Desa Tawangsari, Kulonprogo, sebagai desa percontohan untuk pembiayaan masyarakat petani.

Agunan yang dikenakan berupa lahan pertanian yang dikelola oleh pemerintah desa setempat (lahan bengkok).

"Kami tidak hanya memberikan kemudahaan pembiayaan tapi juga memberikan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan," ujar Damar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com