Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Berkembang, Perbankan Syariah Bisa Belajar dari Dian Pelangi

Kompas.com - 22/12/2016, 06:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Industri perbankan syariah Indonesia kini telah mengalami perkembangan yang signifikan sejalan dengan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat tentang keuangan berdasar prinsip syariah.

Namun, menembus angka pangsa pasar 5 persen bukan hal yang mudah bagi industri keuangan syariah.

SEVP Finance & Strategy Bank Syariah Mandiri Ade Cahyo Nugroho mengungkapkan, pangsa pasar perbankan nasional saat ini masih berkisar 5 persen.

Padahal, persentase penduduk muslim di Indonesia mencapai 85 persen.

Cahyo menuturkan, agar perbankan syariah nasional dapat berkembang dengan pesat sebenarnya bank syariah nasional bisa belajar dari beberapa produk atau sosok inspiratif yang dekat dengan aspek syariah.

Ia memberi contoh ikon mode wanita muslimah Dian Pelangi.

“Dian Pelangi adalah pencetus revolusi wanita berhijab, di mana dia menyebarkan tren bahwa berhijab bisa dilakukan dengan menyenangkan dan modis. Jadi, keraguan untuk berhijrah (mengenakan hijab) juga tidak ada,” kata Cahyo dalam pelatihan perbankan syariah Bank Syariah Mandiri di Bandung, Rabu (21/12/2016).

Selain Dian Pelangi, Cahyo juga memberi contoh produk syariah inspiratif yang bisa ditiru oleh perbankan syariah. Ia menuturkan, produk kosmetika wanita Wardah juga bisa menjadi contoh.

Cahyo menuturkan, dalam kurun waktu lima tahun, Wardah bisa meraup pangsa pasar hingga mencapai 30 persen.

Kesuksesan ini diperoleh Wardah karena konsistensinya untuk terus menyasar ke segmentasi wanita muslimah, namun nyatanya kini digemari wanita Indonesia secara umum.

Perbankan syariah, ujar Cahyo, bisa juga berkembang dan mencapai pangsa pasar yang semakin besar.

Belajar dari beberapa produk dan ikon yang dekat dengan aspek syariah tersebut, beberapa faktor penting adalah konsistensi, pendekatan dengan konsumen secara tepat, dan menjunjung tinggi keadilan.

“Kami ingin tentunya fokus pada profitabilitas dengan kualitas dan volume yang baik juga, serta selalu berpegang teguh kepada prinsip syariah,” jelas Cahyo.

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com