ENTIKONG, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan diresmikannya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabipaten Sanggau, Kalimantan Barat, akan menciptakan pusat kegiatan ekonomi di wilayah perbatasan.
"Kita tahu nanti pasti akan ada kegiatan perdagangan antar negara, baik itu disini (Entikong), Aruk, Nanga Badau, Motaain, maupun di Skau yang berbatasan dengan Papua Nugini," ujar Basuki, Rabu (21/12/2016).
Basuki menambahkan, program Presiden Joko Widodo membangun Indonesia dari pinggiran salah satunya adalah dengan menciptakan kegiatan-kegiatan ekonomi di perbatasan.
"Khusus untuk di Kalimantan Barat ada tiga, sudah dibangun tahap pertama khusus untuk PLBN nya," jelasnya.
Pembangunan pada tahap kedua nantinya akan dibangun zona pendukung seperti kawasan pemukiman, pasar, air bersih, sanitasi dan dryport di sekitar PLBN.
"Tahap kedua akan dibangun mulai tahun 2017, khusus untuk Entikong ini anggarannya sekitar Rp. 440 Miliar," jelasnya.
Terkait masalah pembebasan lahan untuk kawasan pendukung Entikong, sejauh ini Basuki mengungkapkan tidak ada kendala yang menghambat proses pembangunan.
"Pembebasan lahan itu dari APBN, saya kira mungkin masih ada beberapa yang perlu di konsinyasi, tapi saya kira gak masalah, biasa saja kalau pembebasan lahan ada negosiasi," ujarnya.
Basuki menambahkan, dua border lain yaitu Aruk dan Nanga Badau saat ini hanya tinggal menunggu peralatan penunjang dari imigrasi, bea cukai, dan instansi terkait lainnya.
"Untuk peralatan masih belum lengkap, kalau secara manual sudah, mungkin teknologi informasinya yang belum karena harus online," katanya.