Namun, kemudian sentimen investor berubah hingga indeks Bovespa menguat 39 persen.
"Pasar Brazil mengalami valuasi yang rendah saat itu karena skandal Petrobras. Meningkatnya harga komoditas mendorong perbaikan nilai tukar dan pasar saham," kata Tim Edwards, Direktur senior S&P Dow Jones Indices.
4. Kanada
Indeks TSX Composite berhasil mengalami reli 17,5 persen sejak melemah pada Januari 2016. Kanada pun diuntungkan oleh terpilihnya Donald Trump dalam pilpres AS.
"Proposal kebijakan presiden terpilih Trump akan positif bagi Kanada dan pasar saham Kanada," ujar Equity Strategist Kanada Matthew Barasch dari RBC Dominion Securities.
5. Norwegia
Indeks All-Share menguat sejak krisis keuangan global 2008 meski sempat mengalami pelemahan pada awal 2016 karena harga minyak dunia anjlok. Kemudian, setelah itu indeks All-Share menguat 18 persen.
Ekonomi dan pasar saham Norwegia sangat bergantung pada minyak, sehingga penguatan harga minyak membantu penguatan pasar saham pula.
Saham emiten terbesar Norwegia Statoil yang merupakan perusahaan minyak, menguat 29 persen tahun ini.
6. Indonesia
Pasar saham Indonesia mengalami penguatan dan pelemahan signifikan pada tahun 2016. Namun, pada akhirnya IHSG ditutup menguat 15 persen tahun ini.
Emiten-emiten terbesar mengalami penguatan saham cukup menggembirakan tahun ini. Bahkan, sebagian besar mengalami penguatan hingga dua digit.
Ekonomi Indonesia didorong belanja domestik, sehingga relatif tidak terganggu pelemahan perdagangan global. Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen pada 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.