Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Jatim Targetkan “Spin Off” Usaha Syariah pada Semester I-2017

Kompas.com - 09/01/2017, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk menargetkan spin off unit usaha syariah (UUS) perseroan menjadi bank umum syariah (BUS) akan dilangsungkan pada semester pertama tahun 2017.

Sebelumnya, spin off direncanakan dilakukan pada tahun 2016, tetapi ditunda.

Direktur Agrobisnis dan Usaha Syariah Bank Jatim Tony Sudjiaryanto menjelaskan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RIPS) tahun 2015 lalu memang spin off direncanakan pada tahun 2016.

Namun, perseroan memerlukan waktu untuk menyelesaikan proses untuk spin off.

“Tanggal 30 Desember (2016) kami sudah mengajukan izin prinsip ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Izin penyertaan modalnya sudah, izin prinsip di tanggal 30 Desember 2016,” ujar Tony di sela-sela konferensi pers di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Senin (9/1/2017).

Tony menyatakan, Bank Jatim mengharapkan OJK sudah memberikan “restunya” pada periode awal tahun 2017 ini.

Setelah izin prinsip disetujui, maka kemudian Bank Jatim akan mengurus pemisahan aset dan izin operasional sebelum akhirnya spin off bisa dilakukan.

“Kami harapkan di semester I-2017. Kami tahu nanti juga ada proses fit and proper test, itu mungkin memakan waktu satu bulan, kemudian izin-izin dan persyaratan-persyaratan lainnya. Kami harapkan semester I insya Allah bisa,” jelas Tony.

Dalam pengumuman yang dirilis Bank Jatim kepada pemegang saham pada Desember 2016 lalu, Bank Jatim menyatakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah menyetujui penundaan spin off dikarenakan beberapa persyaratan terkait Pengajuan Izin Prinsip Bank Umum Syariah (BUS) ke OJK masih dalam proses pemenuhan.

Pada saat spin off, BUS Bank Jatim akan menyandang kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 1.

Bank Jatim akan memberikan modal kepada BUS senilai sekitar Rp 502 miliar.

“Kemudian secara bertahap (pemerintah) provinsi sebagai pemegang saham nanti akan menambah modal untuk UUS menjadi BUMD. Ke depannya akan menjadi BUKU II. Ini nanti bukan jadi anak (perusahaan), tapi menjadi sister,” jelas Tony.

Tony mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menggelontorkan modal sekitar Rp 525 miliar secara bertahap dalam tiga tahun ke depan.

Sehingga, tahun 2019 nanti diharapkan UUS Bank Jatim tersebut bisa masuk kategori BUKU II.

(Baca: Bank Jatim Akan "Spin Off" Unit Syariah)

Kompas TV Ekonomi Syariah Kian Redup 2016, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com