Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghasilan Puluhan Juta Sebulan Jangan Membuat Anda Lengah

Kompas.com - 10/01/2017, 20:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki penghasilan yang cukup besar hingga puluhan juta rupiah per bulan, mungkin masih menjadi mimpi kebanyakan orang.

Bersyukurlah bila posisi Anda sekarang sudah berada di kelompok ini.

Dengan pendapatan besar berarti Anda punya ruang finansial yang cukup leluasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sampai ke soal persiapan masa depan yang lebih baik.

Namun, memiliki penghasilan besar tanpa dibarengi kecermatan mengelola juga patut disayangkan.

Pendapatan yang besar bisa habis begitu saja tanpa sisa, semata-mata digunakan untuk konsumsi.

Bahkan tidak sedikit orang berpenghasilan besar yang justru terjerat masalah utang. Kebanyakan akibat terjebak gaya hidup konsumtif yang banyak menggoda para pekerja bergaji tinggi.

Lantas, bagaimana agar penghasilan besar yang Anda miliki tidak habis sia-sia untuk konsumsi saja? Simak beberapa tips berikut ini :

1.    Biasakan memiliki rencana anggaran

Penghasilan yang lalu lalang di rekening begitu saja, kebanyakan karena ketiadaan perencanaan yang jelas. Memiliki rencana anggaran wajib bagi siapapun yang sudah memiliki penghasilan.

Apa saja yang perlu ditulis dalam rencana anggaran? Rencana anggaran meliputi, rencana pengeluaran rutin, pengeluaran pribadi, keluarga, rencana investasi, sampai pengeluaran untuk kegiatan amal dan sosial.

Anda bisa memanfaatkan aplikasi keuangan yang banyak tersedia di smartphone untuk membuat alokasi anggaran bulanan.

2.    Susun tujuan keuangan

Usia produktif merupakan masa bagi Anda untuk mengakumulasi aset. Jangan sia-siakan fase ini mumpung usia Anda masih muda, sehat dan tanggungan belum segunung.

Maka itu, setelah menyusun rencana anggaran, Anda perlu membuat tujuan keuangan yang spesifik agar pengaturan finansial lebih terarah.

Bagaimana contohnya? Bila Anda saat ini belum menikah, mengapa tidak mulai menabung untuk kebutuhan biaya menikah kelak?

Bila rencana menikah belum ada, Anda bisa memulai akumulasi aset dengan menargetkan pembelian rumah pertama.

Jangan lupa menyisihkan pula sebagian pendapatan untuk dana darurat. Tempatkan di instrument keuangan yang likuid seperti deposito, emas atau tabungan bank.

Bila Anda saat ini sudah menanggung kehidupan keluarga, entah orangtua atau saudara, memiliki proteksi jiwa juga bisa Anda timbang sebagai bagian dari manajemen risiko finansial.

3.    Berinvestasi atau menyicil aset?

Pada prinsipnya investasi ataupun menabung lewat aset, sama-sama pilihan yang tepat untuk mengoptimalkan uang Anda. Bila Anda memiliki likuiditas cukup besar, membiakkan uang melalui pembelian aset produktif seperti properti, adalah pilihan tepat.

Bila dana relatif terbatas, Anda bisa mengakumulasi aset memanfaatkan kredit pemilikan rumah (KPR). Anggap saja cicilan yang Anda bayar setiap bulan sebagai bentuk tabungan Anda.

Cara lain mengembangkan dana dan membesarkan aset adalah dengan berinvestasi di produk keuangan. Anda bisa memulai berinvestasi rutin di saham, reksadana atau obligasi.

Singkat kata, keleluasaan finansial Anda jangan sampai membuat Anda lengah.

Sebaliknya, gunakanlah sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan finansial Anda.  Selamat mengatur penghasilan.

Kompas TV Tips Mengatur Keuangan bagi Wanita Single
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com